Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan jasa ekspedisi DHL Express Indonesia akan lebih fokus pada pengiriman pasar ekspor ketimbang impor guna mendukung pasar dalam negeri khususnya sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia Ahmad Mohamad mengatakan sejauh ini pengiriman barang ekspor melalui sektor UMKM berkontribusi sekitar 5% dari total keseluruhan pengiriman barang perusahaan.
Sementara sisanya, berasal dari pengiriman yang berasal dari sektor industri garmen, tambang, bahan baku (raw material) dan komponen suku cadang kendaraan.
Oleh karena itu, perusahaan pengiriman internasional ini akan terus menggenjot angka tersebut apalagi didukung oleh perdagangan elektronik (e-commerce) yang disalurkan melalui para pelaku UMKM. DHL tidak ingin kehilangan ceruk pasar yang berpotensi besar ini.
"Sebulan itu ada ribuan pengiriman. Kontribusi ekspor makin lama meningkat. Sekarang 5% kepada revenue kita. Itu besar. Tapi, itu masih kurang dibandingkan dengan negara-negara lain. Namun, perkembangannya sungguh tinggi," kata Ahmad, Senin (17/9/2018).
Ahmad menuturkan selama dua tahun ini DHL Express Indonesia memang tengah serius menggenjot pengiriman melalui perdagangan elektronik yang bersumber dari UMKM lokal. Bahkan, pihaknya menargetkan angka 40% berkontribusi dari dagang-el.
Baca Juga
Dalam memaksimalkan potensi pengiriman barang dagang-el, perseroan bekerja sama dengan para pelaku UMKM yang tergabung dalam asosiasi baik dari daerah Bali, Bandung, Jakarta dan Yogyakarta.
Produk-produk yang dipasarkan pun beragam seperti kriya dan produk fesyen. Pengirim terbesar menuju negara Amerika, Kanada, Eropa seperti Jerman, UK, dan Australia,
"Yang kami lakukan adalah bertumpu pada ekspor, tidak impor. Sekarang ini kan ramai e-commerce (barang) impor. Kalau begitu, nanti yang untungnya siapa?," ujarnya.
Selain DHL, jasa ekspedisi yang melakukan hal serupa di antaranya adalah JNE dan J&T Express. Bahkan, J&T melakukan roadshow ke sejumlah kota untuk mendapat ceruk pasar dari sektor tersebut.