Bisnis.com, JAKARTA – Strategi diskon yang dilemparkan H&M demi mengosongkan stok sepertinya membawa berkah. Penjualan peritel asal Swedia ini melampaui prediksi para analis.
Dalam pernyataannya hari ini, Senin (17/9/2018), perusahaan melaporkan peningkatan pendapatan, di luar pajak pertambahan nilai, sebesar 9% menjadi 55,8 miliar kronor Swedia (sekitar US$6,2 miliar) sepanjang tiga bulan hingga Agustus.
Raihan ini lebih baik dari prediksi analis untuk pendapatan senilai 54 miliar kronor. Saham H&M pun meningkat 9,5% di Stockholm.
Pada saat yang sama, pelemahan mata uang krona juga berkontribusi positif terhadap penjualannya. Lebih dari separuh peningkatan pendapatan perusahaan disebabkan penguatan sebagian besar mata uang terhadap mata uang Swedia, krona.
“Penjualan H&M tampaknya telah mendekati stabilisasi,” tulis Charles Allen, seorang analis di Bloomberg Intelligence. "Jika mereka telah berhasil mengurangi persediaan, lesunya margin kemungkinan akan dikesampingkan.”
Pekan lalu, pemilik Zara Inditex SA melaporkan pertumbuhan penjualan enam bulanan yang paling lesu dalam empat tahun. Musim panas kemungkinan mendorong para pembeli memilih pakaian dengan harga lebih rendah seperti tank top dan celana pendek.
Baca Juga
H&M juga menghadapi persaingan yang semakin ketat dari toko-toko daring di tengah upayanya mengatasi masalah logistik dan timbunan persediaan.
Perusahaan menyatakan bahwa permasalahan yang berkaitan dengan penerapan sistem logistik baru meningkatkan biaya di Amerika Serikat (AS), Prancis, Italia, dan Belgia pada periode tersebut.
Oleh karenanya, sejumlah strategi dirancang untuk membuat H&M lebih efisien serta mengintegrasikan toko dan bisnis daringnya.