Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menargetkan pembangunan jaringan irigasi baru seluas 1 juta hektare dan rehabilitasi 3 juta hektare pada periode 2015—2019. Target ini diusung untuk menyokong ketahanan pangan nasional.
Sebanyak tujuh proyek irigasi dibangun dengan proyeksi tambahan luas lahan pertanian yang dapat diairi 67.388 hektare. Satu dari tujuh proyek irigasi telah rampung, yakni daerah irigasi (DI) Umpu Sistem di Lampung. Jaringan irigasi ini dibangun sejak 2013 dengan luas areal pelayanan 7.500 hektare dan saluran suplesi 6 kilometer.
Sementara itu, enam proyek irigasi lain yang masih dalam tahap pembangunan adalah DI Jamboe Aye Kanan di Kabupaten Aceh Utara dan Timur, serta DI Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat, Aceh; DI Lematang di Kota Pagaralam, Sumatra Selatan; DI Leuwigoong di Kabupaten Garut, Jawa Barat; DI Gumbasa di Kabupaten Sigi dan Kota Palu, Sulawesi Tengah; serta DI Baliase di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan irigasi mengikuti pembangunan bendungan atau disebut irigasi premium.
"Dengan demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberi manfaat yang nyata karena air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (5/9/2018).
Basuki menambahkan bahwa dari enam proyek irigasi yang masih dalam tahap pembangunan, tiga diantaranya akan selesai tahun ini. Dua proyek lainnya, yakni DI Lhok Guci dan DI Gumbasa ditargetkan selesai pada 2019.
Baca Juga
Ketiga proyek irigasi yang akan selesai tahun ini adalah DI Jambo Aye Kanan, DI Aceh, dan DI Leuwigoong. DI Jambo Aye Kanan akan mengairi area seluas 3.028 hektare dengan progresnya mencapai 55,50%. Biaya pembangunan DI Jambo Aye Kanan sebesar Rp225,14 miliar.
Sementara itu, jaringan irigasi DI Lematang yang menelan biaya Rp273,16 miliar akan mampu mengairi areal pertanian seluas 3.000 hektare. Progres pembangunan sudah mencapai 68,81%.
Sementara itu, progres pembangunan DI Leuwigoong sudah mencapai 98,05%. Daerah irigasi yang menghabiskan biaya pembangunan Rp143,31 miliar ini akan mengairi areal pertanian seluas 5.313 hektar.
Untuk proyek yang akan selesai tahun depan, DI Lhok Guci dirancang bisa mengairi area seluas 18.542 hektare dan progresnya kini mencapai 51,61%. DI Lhok Guci dibangun dengan biaya Rp556 miliar.
Di Gumbasa, Kementerian PUPR merehabilitasi jaringan irigasi dengan luas area yang pasokan air 8.180,65 hektare. Progres pembangunan mencapai 51,10%.
Kementerian PUPR juga membangun bendung dan jaringan irigasi DI Baliase, proyek terbesar diantara tujuh proyek irigasi. DI Baliase dibangun untuk mengairi areal seluas 21.825 hektare dan progresnya mencapai 38,28%. Total biaya pembangunan mencapai Rp1,37 triliun.