Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengapresiasi seluruh pihak yang dapat menyukseskan pembangunan venue Asian Games yang penyelenggarannya berjalan lancar selama dua pekan lalu.
"Saya bersyukur dengan waktu persiapan yang terbatas, kita mampu menyelesaikan seluruh infrastruktur Asian Games 2018 tepat waktu dan tepat mutu. Ini kerja keras tim Kementerian PUPR di Direktorat Jenderal Cipta Karya, Penyediaan Perumahan, Sumber Daya Air, Bina Konstruksi serta Sekretariat Jenderal yang mendukung teknis administrasinya,” kata Basuki, dikutip dari keterangan resmi, Senin (3/8/2018).
Seperti diketahui, dalam Keputusan Presiden Nomor 15/2017 tentang Panitia Nasional Penyelenggaraan Asian Games, Basuki didaulat sebagai Ketua Pelaksana Bidang Sarana dan Prasarana dalam helatan pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut.
Basuki menjelaskan dari 79 venue dan non-venue pertandingan, sebanyak 33 venue dikerjakan oleh Kementerian PUPR, 27 venue oleh Pemerintah Daerah Provinsi Jakarta, Jawa Barat dan Sumatera Selatan dan 19 oleh Inasgoc.
Kementerian PUPR juga ditugaskan untuk membangun 14 sarana pendukung (non-venue) seperti Wisma Atlet Kemayoran dan Jakabaring, serta penataan kawasan kompleks GBK.
Tantangan lainnya khusus di Kawasan GBK, dari 16 venue yang dibangun, 6 diantaranya adalah bangunan gedung cagar budaya sehingga renovasi itu harus mematuhi ketentuan, seperti tidak mengubah struktur dan arsitektur bangunan.
Baca Juga
Renovasi venue di Kompleks GBK juga terikat aturan koefisien dasar bangunan yang harus memperhatikan fungsi kawasan GBK sebagai ruang terbuka hijau. Saat ini 80% dari luas kawasan kompleks Gelora Bung Karno adalah ruang terbuka hijau yang menjadi paru-paru kota Jakarta.
Di sisi lain, renovasi arena juga harus memenuhi ketentuan federasi cabang olahraga di tingkat internasional. Beberapa mendapat pengakuan sebagai salah satu venue terbaik di Asia.
Pernyataan itu datang dari sejumlah perwakilan federasi cabang di Asia, seperti pada arena akuatik, dayung, hoki, dan jetski yang semuanya dinilai sebagai yang terbaik. Tata cahaya Stadion GBK saat ini merupakan salahsatu yang terbaik di Asia.
Dalam melakukan renovasi dan penataan kawasan di GBK juga mengakomodasi kepentingan pemeliharaan jangka panjang. Oleh karena itu, arena dirancang untuk multifungsi sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendatangkan pemasukan dari kegiatan di luar ajang olahraga untuk biaya pemeliharaan.
Dengan anggaran yang dikeluarkan Kementerian PUPR sebesar Rp7,4 triliun dan melibatkan tidak kurang 6.000 pekerja, Indonesia kini memiliki berbagai arena yang diakui sebagai yang terbaik di Asia.
“Alhamdulillah apa yang kita persiapkan bisa dipakai dan semua merasa oke. Semoga ini semua bisa menjadi kebanggaan Indonesia dan legasi untuk anak cucu kita,” katanya.
Dari sisi historis penugasan ini merupakan yang kedua bagi Kementerian PUPR dimana pada Asian Games ke-4 tahun 1962 di Jakarta, Presiden Soekarno mengeluarkan Surat Keputusan No. 240 tahun 1960 yang mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Ir. S. Dipokusumo sebagai anggota Dewan Asian Games Indonesia.