Bisnis.com, SURABAYA--PT Saka Energi berupaya menjalankan komitmen untuk eksplorasi dan pengembangan industri migas nasional.
Hal itu ditunjukkan dengan ditemukannya cadangan minyak bumi di sumur Eksplorasi TKBY-2 di Wilayah Kerja Pangkah, laut utara Jawa Timur.
Dalam hal ini Saka Energi memiliki hak partisipasi 100% pada wilayah kerja tersebut.
Direktur Utama PT Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan jika memang terbukti sumber daya minyaknya besar, dapat menambah cadangan minyak nasional.
Hasil uji produksi telah membuktikan keberadaan minyak pada lapisan Tuban, Kujung-1 dan Ngimbang Karbonat yang membentang dari Prospek RGL di Timur Laut sampai Prospek TKBY di bagian barat.
Kegiatan pemboran di Sumur Eksplorasi TKBY-2 merupakan bagian dari kontribusi Saka dalam melakukan eksplorasi menuju Significant Discovery serta meningkatkan keyakinan bahwa cadangan migas yang signifikan masih dapat ditemukan di Indonesia saat ini.
"Sumur eksplorasi ini pure minyak, kalau di West Pangkah itu migas. Niatnya kalau berproduksi minyaknya akan kami jual seluruhnya ke Pertamina, kalau kilangnya," tuturnya, di sela-sela meninjau Sumur Eksplorasi TKBY-2, Ujung Pangkah, Jumat (31/8/2018).
Sumur eksplorasi ini telah mencapai kedalaman akhIr pada 9.500 kaki. Di sumur ini, berhasil ditemukan keberadaan minyak bumi di beberapa lapisan.
Hasil tersebut diperoleh berdasarkan analisa data perekaman bawah permukaan melalui Uji Kandung Lapisan (Drill Stem Test)-3. Uji Kandung Lapisan dilakukan dengan tujuan mendapatkan hasil penemuan secara ekonomis.
Tumbur menambahkan eksplorasi ini merupakan bagian strategi besar eksplorasi Pangkah untuk melakukan optimasi terhadap fasilitas produksi yang sudah ada sehingga dapat sejalan dengan keekonomian dari Wilayah Kerja Pangkah.
Kepala Perencanaan Eksplorasi SKK Migas Shinta Damayanti mengatakan upaya yang dilakukan oleh Saka membuktikan bahwa proses ekplorasi tidak dapat dilakukan dengan instan.
Untuk saat ini, Shinta mengatakan kegiatan DST diarahkan untuk membuktikan konsep-konsep eksplorasi demi membuktikan adanya sumber daya.
Nantinya, selain Lapangan Ujung Pangkah, Saka dan SKK Migas akan mencoba mencari lapangan terdekat, seperti Tambakboyo.
"Kegiatan eksplorasi selain mencari potensi dari lapangan yang sudah ada, kita juga cari dari yang lebih dalam. Evaluasi setelah ini masih panjang, program program bisa kita percepat dari sinergi Saka dan SKK Migas," katanya.
Dalam informasi perusahaan, nilai investasi untuk mengembangkan lapangan Sidayu dan West Pangkah tercatat mencapai Rp2,4 triliun, dengan harapan kedua lapangan tersebut dapat meningkatkan hasil produksi di Pangkah PSC hingga mencapai 12.500 BOPD minyak dan 90 MMSCFD gas.