Bisnis.com, JAKARTA – PT Metropolitan Land Tbk dengan kode saham MTLA bersiap membangun proyek di atas lahan baru seluas 170 hektar untuk kawasan mix-used.
Direktur Keuangan PT Metropolitan Land Tbk, Olivia Surodjo mengatakan belum bisa membeberkan lokasi baru bank tanah milik perseroan seluas 170 hektar. Pasalnya, di atas lahan tersebut, perseroan akan membangun hunian mixed-use, dengan hotel, rumah tapak, kombinasi komersial, dan kemungkinan kawasan industri.
“Kita masih dalam proses pembebasan lahan lagi karena ini bukan pembebasan ke satu perusahaan tetapi ke banyak orang, namun mungkin paling cepat kami bisa bangun hotel dulu akhir tahun ini,” ujar Olivia di Bursa Efek Indonesia, Rabu (29/8/2018).
Olivia menyebut, rencana keseluruhan proyek tersebut sekitar 200 hektar, masih ada 30 hektar lagi yang akan dibebaskan. Dia menyebut, jika memungkinkan, perusahaan juga ingin memperluas sampai 80 hektare menjadi 250 hektare.
Terkait rencana untuk mengembangkan kawasan industri, Olivia menyebut belum pasti akan dilakukan. Dia menilai dari segi lokasi lahan memang potensial menjadi kawasan industri. Meskipun begitu, perusahaan perlu melakukan kajian untuk pembangunan kawasan industri di area mixed-use tersebut.
“Industrial ini kita belum pernah buka, kalau ini jadi, ini yang pertama. Namun kita belum bisa pastikan akan kombinasi atau seperti apa, karena ini cukup bagus sebagai residensial dan rumah tapak,” ujar Olivia.
Baca Juga
PENGELOLAAN HOTEL
Olivia menambahkan, terkait pembangunan hotel, perseroan juga masih melakukan kajian untuk keputusan pengoperasian sendiri atau bekerjasama dalam mekanisme joint venture. Dia menilai kajian ini penting untuk mempertimbangkan nilai tambah yang bisa ditawarkan oleh partner kepada Metland.
“Kalau soal potential partner ya kita bergantung pada added value yang diberikan. Biasanya calon partner itu expertise di bidang itu [hotel], namun untuk sekarang di lokasi kita 100% pegang sendiri belum ada join, dan kita cek juga apa bisa kita kerjakan sendiri,” ujar Olivia.