Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Anomali di Bisnis Coworking Space

Konsultan properti mengakui saat ini ruang kerja bersama tengah diperhitungkan sebagai entitas baru dalam industri properti, tetapi sebagian lagi masih berupaya membedakan bisnis co-working space itu bukan sebagai bagian dari industri properti.
Suasana co-working space di Cocowork The Maja, Jakarta Selatan./cocowork.co
Suasana co-working space di Cocowork The Maja, Jakarta Selatan./cocowork.co

Bisnis.com, JAKARTA – Konsultan properti mengakui saat ini ruang kerja bersama tengah diperhitungkan sebagai entitas baru dalam industri properti, tetapi sebagian lagi masih berupaya membedakan bisnis co-working space itu bukan sebagai bagian dari industri properti.

Vice President Coldwell Banker Advisory, Dani Indra Bhatara mengatakan Bank Indonesia memang tengah melakukan kajian dan komunikasi dengan sejumlah konsultan properti di Indonesia untuk menjadikan coworking space sebagai bagian dari entitas properti. Menurut Dani, Bank Indonesia juga sudah meminta saran dari para konsultan properti untuk melakukan penelitian tentang pertumbuhan ruang kerja bersama.

“Meskipun begitu memang ada beberapa aspek dalam co-working yang awalnya tidak sama dengan properti. Belakangan ini memang bisnis itu menjamur di gedung-gedung, jadi seperti perubahan bentuk ruang kantor saja,” ujar Dani kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Dia menegaskan, banyak co-working space yang tumbuh di daerah juga sebenarnya masih berupa ruang komunitas dan bukan sebagai ruang kantor.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Asosiasi Co-working Space Indonesia, Felencia Hutabarat. Dia mengutarakan bahwa konsep co-working tidak bisa direduksi hanya sebatas ruang kerja untuk komunitas perusahaan rintisan atau pebisnis muda.

Menurut dia, co-working space adalah ruang komunitas yang bergerak, tidak hanya untuk bisnis tetapi juga kegiatan sosial dan kebudayaan. Oleh sebab itu, ruang co-working tidak bisa pula hanya dikonotasikan sebagai ruangan yang ada mesin kopi, kursi, meja, dan jaringan internet.

“Sense dari co-working space itu adalah membangun komunitas, melakukan aktivasi jaringan, dan mendorong kolaborasi,” tutur Felencia yang mengelola Ruang Ke:Kini di Cikini Raya, Jakarta Pusat.

Terkait pendanaan, dia mengatakan mayoritas dari pengelola juga memanfaatkan dana sendiri tanpa bantuan investor. Sangat berbeda dengan co-working berskala besar seperti COCOWORK yang mendapatkan investor untuk bisa melakukan ekspansi ke daerah-daerah. Felencia menyatakan, umumnya co-working space yang mendapatkan investor pasti memiliki jaringan yang kuat dengan bisnis properti.

“Lokasi mereka juga premium dengan konsep efisiensi ruang kantor dan cara kerja baru. Lokasinya pasti selalu di gedung perkantoran,” terang Felencia.

Sebagai informasi, pada awalnya dua tahun lalu, seluruh Indonesia pada periode yang sama, Agustus 2016, jumlah co-working space baru sekitar 50 unit. Dia mengatakan, saat ini tercatat sekitar 243 unit per Agustus 2018 atau naik 386%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper