Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Dunia Beberkan Tantangan Sektor Logistik Indonesia

Bank Dunia atau World Bank membeberkan sejumlah tantangan untuk Indonesia ke depannya menyusul naiknya Logistics Performance Index (LPI) 2018 ke urutan 46 dengan skor 3,15, atau naik 17 peringkat dari dua tahun sebelumnya yang berada diposisi ke-63 dengan skor 2,98 se-dunia.
Ilustrasi/cemat.de
Ilustrasi/cemat.de

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Dunia atau World Bank membeberkan sejumlah tantangan untuk Indonesia ke depannya menyusul naiknya Logistics Performance Index (LPI) 2018 ke urutan 46 dengan skor 3,15, atau naik 17 peringkat dari dua tahun sebelumnya yang berada diposisi ke-63 dengan skor 2,98 se-dunia.

Maritime Specialist World Bank Indonesia Daniel Alexander van Tuijll mengatakan tantangan Indonesia berikutnya di sektor logistik adalah menyoal penetapan tarif di pelabuhan yang masih ada dalam ketetapan pemerintah.

Bank Dunia Beberkan Tantangan Sektor Logistik Indonesia

"Satu tantangan yang saya lihat di sektor logistik terutama di kepelabuhan, masih ada banyak penetapan harga, misalnya, oleh Kementerian Perhubungan," kata Daniel pada Rabu (15/8/2018).

Menurutnya, banyak negara di dunia termasuk negara tetangga sudah membebaskan hal itu. Artinya, tarif tidak ditetapkan oleh pemerintah, melainkan oleh pihak swasta.

"Seperti tarif bongkar muat, itu sudah berdasarkan bebas pasar. Misalnya, Vietnam sudah melakukan itu. Contohnya, perusahaan bongkar muat bisa menetapkan harga tergantung banyak faktor. Misalnya, bisa memberikan diskon kepada klien besarnya," kata dia.

Adapun di Indonesia, dia melihat masih banyak tarif atau harga yang ditetapkan sendiri oleh pemerintah. contohnya, tarif penyeberangan di Pelabuhan Merak atau Bakauheni itu masih ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan.

"Dan hampir setiap tahun harga untuk penumpang tidak meningkat signifikan, tapi kalau dilihat dari truk setiap tahun meningkat terus," ungkapnya.

Selain itu, dia menyebut adanya perbedaan kualitas pelayanan penyeberangan dengan negara lain seperti Filipina, yang di sisi lain, katanya, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapitanya padahal hampir sama.

"Kualitas penyeberangan negara lain lebih tinggi, kapalnya jauh lebih besar dan ongkos truk per unit itu akan menurun. Itulah perbedaan jika di negara lain tidak ada penetapan harga, di sini ada penetapan harga," katanya.

Di samping itu, dia memandang penambahan-penambahan infrastruktur di Tanah Air dirasa sangat penting untuk meningkatkan kinerja masa depan di sektor logistik.

"Indonesia butuh banyak sekali infrastruktur. Maupun sekarang ini jalan tol Trans Jawa akan selesai, tapi kalau dilihat dari jumlah pertumbuhan penduduk, infrastruktur memang selalu penting ke depannya," ucapnya.

Sementara terkait raihan LPI Indonesia yang naik ke-46, dia mengatakan paket kebijakan ke-15 ekonomi dari pemerintah turut berdampak positif terhadap kenaikan LPI Indonesia saat ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper