Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembenahan Sistem Pelabuhan Perlu Pakai Standar Bandara

Agar sistem yang berlaku di pelabuhan bisa lebih tertib sebagaimana di bandar udara dan stasiun kereta api.
Menteri BUMN Rini M. Soemarno menyetir buggy car ketika meninjau pembangunan dermaga eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (8/8). Sejumlah direktur perusahaan BUMN turut mengendarai buggy car tersebut. /Bisnis-Rivki Maulana
Menteri BUMN Rini M. Soemarno menyetir buggy car ketika meninjau pembangunan dermaga eksekutif di Pelabuhan Merak, Banten, Rabu (8/8). Sejumlah direktur perusahaan BUMN turut mengendarai buggy car tersebut. /Bisnis-Rivki Maulana

Bisnis.com, JAKARTA - Dirjen Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Agus Dwi Purnomo mengatakan perlunya pembenahan sistem pelabuhan di Indonesia.

Dalam hal ini, dirinya berharap agar sistem yang berlaku di pelabuhan bisa lebih tertib sebagaimana di bandar udara dan stasiun kereta api.

"Enggak usah berteori  terlalu canggih, jadi seluruh pelabuhan kita itu copy paste saja bagaimana yang dilakukan di bandara dan stasiun kereta api," kata Agus di kantor Pelni, Rabu (15/8). 

Menurutnya, jika sistem tersebut diberlakukan seperti penerapan tiket online hingga penggunaan mesin x-ray untuk  barang, maka hal itu akan memberikan dampak yang luar biasa seperti hilangnya calo dan antisipasi masuknya  barang terlarang. 

"Jadi pelabuhan- pelabuhan itu kita terapkan harus steril, harus bagasinya masuk x-ray, tiketnya harus online. Kita lakukan, misalnya, di Merak saja dulu. Bakaheuni jangan dulu, pelan-pelan saja."

Selain penggunaan mesin x-ray dan tiket online, Agus juga berharap ke depan para nakhoda harus memiliki surat izin berlayar, yang diikuti dengan kelengkapan surat-surat kapal. 

"Kalau di darat ibaratnya seperti STNK dan BPKB, kapalnya juga harus di KIR." 

Terkait operator kapal,  Agus mengatakan agar para operator tidak terlalu banyak untuk mengambil keuntungan.  

"Pelindo itu silahkan untung tapi jangan besar-besar, kawan- kawan operator kapal boleh untung tapi jangan besar. Agar kita bisa bersaing di dunia internasional."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper