Bisnis.com, JAKARTA – SKK Migas berharap agar PT Pertamina (Persero) dapat lebih agresif dalam kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi setelah direstuinya beberapa rencana pelepasan saham partisipasi atau share down aset hulu perseroan oleh Menteri BUMN.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Wisnu Prabawa Taher mengatakan, rencana pelepasan atau pengurangan saham partisipasi ini berpotensi memberikan efisiensi dalam kinerja perseroan.
“SKK Migas juga berharap agar melalui langkah strategis ini Pertamina dapat melakukan upaya yang lebih agresif dalam eksplorasi mencari cadangan hulu migas yang baru dan lebih efisien dalam melaksanakan program kerja di hulu migas,” ujarnya, Kamis (19/7/2018).
SKK Migas melihat pemberian ‘lampu hijau’ dari Menteri BUMN kepada Pertamina sudah melalui pertimbangan yang matang. Pihaknya berharap langkah ini juga dapat meningkatkan kinerja perusahaan pelat merah itu, terutama di wilayah kerja (WK) migas.
“Serta secara signifikan dapat mendorong peningkatan produksi minyak dan gas bumi nasional,” imbuhnya.
SKK Migas melaporkan realisasi produksi siap jual (lifting) migas pada semester I tahun ini mencapai 1,92 juta BOEPD atau 96% dari target dalam APBN 2018 sebesar 2 juta BOEPD.
Lifting migas ini, terdiri atas realisasi lifting minyak bumi sebesar 771.000 BOPD, atau 96% dari target APBN 2018 sebesar 800.000 BOPD. Sementara, realisasi lifting gas bumi sebesar 1,15 juta BOEPD, atau 96% dari target 1,2 juta BOEPD.
Dari 24 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) utama migas, sebanyak 4 empat KKKS minyak bumi dan 3 KKKS gas bumi milik anak PT Pertamina (Persero) yang semuanya menorehkan kinerja lifting di bawah target. Mayoritas juga berada di bawah rata-rata nasional.