Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IPC Tertarik Kelola Pelabuhan Patimban

Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengaku telah menyerahkan Letter of Intent (LoI) untuk menjadi operator pelabuhan tersebut, sehingga pihaknya dipastikan ikut jika Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan lelang tender.
Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat./Bisnis.com
Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau Indonesia Port Corporation (IPC) menyatakan berminat mengelola Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat.

Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya mengaku telah menyerahkan Letter of Intent (LoI) untuk menjadi operator pelabuhan tersebut, sehingga pihaknya dipastikan ikut jika Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan lelang tender. Menurutnya, IPC memiliki kapasitas, pengalaman, dan modal untuk mengelola pelabuhan ini.

Perseroan mengungkapkan sudah menyiapkan setidaknya Rp2 triliun untuk mengelola Patimban.

Kan kebutuhan untuk pengelolaannya itu yang disiapkan 10% dari investasi konstruksi. Nah, investasi konstruksi itu sekitar Rp42 triliun. Sekitar 10%-nya paling sekitar Rp2 triliun. Kalau kami kelola 100% kami harus siapkan Rp4 triliun, tetapi ketentuannya kan ini kerja sama dengan Jepang, porsi Indonesia 51%. Nah, 51% kebutuhannya sekitar Rp2 triliun. Kami memiliki dana untuk Rp2 triliun itu,” jelas Elvyn, Kamis (12/7/2018).

PelabuhaN Patimban dilaporkan bakal segera dibangun mengingat surat penetapan pemenang proyek sudah diserahkan oleh Satuan Kerja (Satker) Patimban kepada kontraktor pemenang proyek pada Mei 2018.

Kontraktor pemenang proyek merupakan konsorsium lima perusahaan, yakni Penta Ocean, Toa, Rinkai, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk.

Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kemenhub Agus H. Purnomo menyatakan peletakan batu pertama alias groundbreaking pembangunan tahap pertama akan dilakukan bulan ini.

Secara keseluruhan, pembangunan pelabuhan akan dilaksanakan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, pelabuhan direncanakan dapat melayani bongkar muat peti kemas berkapasitas 3,5 juta twenty-foot equivalent units (TEU's) dan 600.000 unit kendaraan bermotor (CBU).

Kapasitas pelayanan secara berangsur akan meningkat menjadi 5,5 juta TEU's pada tahap II dan 7,5 juta TEU's pada tahap III.

“Pemerintah menargetkan Pelabuhan Patimban tahap pertama sudah bisa beroperasi pada 2019,” sebutnya, Minggu (8/7).

Menurutnya, pelabuhan akan fokus pada kegiatan ekspor otomotif jika beroperasi tahun depan. Keberadaan pelabuhan diyakini akan mengurangi biaya logistik karena mendekatkan pusat produksi kendaraan bermotor di Karawang dengan pelabuhan.

Patimban juga dipercaya bakal memperkuat ketahanan ekonomi, mengurangi tingkat kepadatan lalu lintas di Jakarta karena arus lalu-lintas kendaraan terbagi, serta menjamin keselamatan pelayaran, termasuk area eksplorasi migas.

Fasilitas itu juga akan didukung oleh area sarana penunjang (back up area) untuk efisiensi logistik dari dan ke pelabuhan seluas 356 hektare (ha).

Seperti diketahui, Pelabuhan Patimban merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) dengan nilai investasi seluruh tahap mencapai Rp43,5 triliun. Pembangunan didanai oleh pinjaman Official Development Assistance (ODA loan) Pemerintah Jepang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper