Bisnis.com, JAKARTA – Citilink Indonesia, maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC), menjadikan rute Surabaya-Kertajati (pp) secara reguler mulai hari ini Minggu (1/7/2018) dengan intensitas satu kali penerbangan setiap hari.
Vice President Corporate Secretary and CSR Citilink Indonesia Ranty Astari mengatakan sebelumnya penerbangan tersebut hanya dikhususkan untuk melayani angkutan tambahan Lebaran 2018.
Namun, rute tersebut dinilai memiliki prospek pertumbuhan yang positif seiring dengan mulai beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati sejak 8 Juni 2018.
"Potensi pasar untuk rute dari dan menuju BIJB Kertajati sangat baik. Terlebih lagi dengan tingkat isian penumpang [seat load factor/SLF] yang mencapai di atas 95% pada periode penerbangan peak season Lebaran," kata Ranty, Minggu (1/7/2018)
Menurutnya, kehadiran Citilink Indonesia di bandara yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo sejak 24 Mei 2018, bisa untuk memberikan pilihan destinasi dan memudahkan akses transportasi udara bagi penumpang yang tinggal di Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian Barat.
Pihaknya melihat prospek pertumbuhan penumpang dari dan menuju BIJB Kertajati sangat positif, sehingga memungkinkan untuk melakukan penerbangan reguler.
Penerbangan dari dan menuju Kertajati, lanjutnya, diharapkan dapat berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi setempat. Di sisi lain, pemerintah juga mengharapkan dapat menjadi titik pertumbuhan ekonomi yang segera memicu sentra-sentra ekonomi di daerah sekitarnya.
Dalam penerbangan rute Surabaya-Kertajati tersebut, Citilink menggunakan nomor penerbangan QG 834. Adapun, jadwal penerbangan dari Bandara Juanda Surabaya, pada pukul 12.35 WIB dan tiba di Kertajati pada pukul 14.05 WIB.
Sementara, untuk penerbangan QG 835 untuk rute sebaliknya, dijadwalkan berangkat pada pukul 15.10 WIB dan tiba di Surabaya pada pukul 16.40 WIB.
Ranty menjelakan pembelian tiket penerbangan rute Surabaya-Kertajati (pp) sudah dapat dilakukan melalui website resmi Citilink Indonesia dan seluruh outlet penjualan tiket pesawat di Indonesia dengan harga mulai dari Rp590.000.
Sebelumnya, Citilink berhasil mencatatkan tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) peringkat kedua untuk kawasan Asia Tenggara pada Mei 2018, versi Official Airline Guide (OAG).
Menurut OAG, Citilink mencatatkan ketepatan waktu 90,9% dari 8.500 penerbangan yang tercatat, meningkat dari data OTP April 2018 sebesar 89,02% maupun OTP Januari 2018 sebesar 80,7% di Asia Tenggara.
Data tersebut juga menunjukkan maskapai anak usaha Garuda Indonesia ini hanya kalah dari Bangkok Airways dengan capaian OTP 95,6% dari 5.659 penerbangan. Garuda sendiri berada di peringkat keempat dengan OTP 88% dari 18.442 di bawah Singapore Airlines yang bertengger di urutan ketiga.