Bisnis.com, JAKARTA—Aktivitas manufaktur Jepang meningkat sepanjang Juni 2018, menandai kenaikan permintaan produk asal Negeri Sakura ke sejumlah belahan dunia.
Tingkat aktivitas manufaktur Jepang sepanjang Juni lebih cepat dibandingkan Mei2018.
Flash Markit atau Nikkei Jepang Manufacturing Purchasing Managers Index (PMI) naik ke angka 53,1 pada Juni, dari sebelumnya atau pada akhir Mei sebesar 52,8.
Indeks tetap di atas 50, yang merupakan ambang batas yang memisahkan petunjuk ekspansi dari kontraksi.
"PMI akhir kuartal kedua menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi manufaktur Jepang yang lebih cepat," kata Joe Hayes, ekonom IHS Markit seperti dikutip Reuters, Jumat (22/6/2018).
Namun, pasar mewaspadai ada risiko geopolitik bagi eksportir manufaktur.
Hal ini ditandai indeks awal untuk pesanan ekspor baru turun menjadi 49,5 dari 51,1 pada bulan Mei, menunjukkan penurunan pertama dalam 22 bulan.
Indikasi yang menimbulkan kekhawatiran terkait aksi proteksionisme perdagangan, dan pergerakan pasar mata uang yang berpotensi merugikan ekonomi kalangan ekspor.