Bisnis.com, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I (Persero) bakal segera memulai konstruksi proyek Bandara Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA) setelah persoalan lahan dituntaskan. Bandara baru ini akan menjadi lokomotif baru bagi pertumbuhan sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan pihaknya menargetkan sisi udara bandara berupa landasan pacu sepanjang 3.250 meter bisa rampung pada April 2019. Kemudian, progres apron diharapkan bisa mencapai 50% sedangkan konstruksi bangunan terminal bisa mencapai progres 35%-40%.
"Runway [Bandara] Kulon Progo akan menjadi salah satu yang terpanjang [di Indonesia]. Kami akan langsung fokus ke rute internasional karena bottleneck-nya ada di kapasitas bandara," jelas Faik kepada Bisnis.com di Jakarta, Jumat malam (15/6/2018).
Untuk diketahui, Bandara Adi Sucipto yang dikelola Angkasa Pura I saat ini hanya memiliki kapasitas per 1,8 juta per tahun sedangkan trafik aktual per tahun sudah mencapai 7,8 juta. Angkasa Pura I memperkirakan, Yogyakarta bakal kehilangan potensi kunjungan wisata sebesar 3,2 juta per tahun jika penambahan kapasitas bandara tidak dilakukukan.
Faik menuturkan secara ideal bandara baru di Yogyakarta seharusnya dibangun 5-10 tahun lalu seiring arus kunjungan wisatawan yang deras ke Yogyakarta. Keterlambatan ini membuat Angkasa Pura I bertekad untuk bisa membangun NYIA agar bisa mengakomodasi limpahan turis ke Yogyakarta.
Saat ini, Angkasa Pura I tengah bersiap melakukan eksekusi sejumlah lahan agar tahap konstruksi bisa dimulai. Secara keseluruhan, Angkasa Pura I menggelontorkan dana pembebasan lahan senilai Rp4,13 triliun untuk lahan seluas 587,3 hektare.
Selain menggenjot jumlah penumpang, NYIA juga diproyeksi menjadi hub kargo untuk pengiriman kargo dari wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Faik menyebut, selama ini pengiriman kargo barang-barang hasil produksi Yogyakarta melalui Bali atau Jakarta.
"Bahkan nanti produk tuna yang biasanya dikumpulkan di Denpasar, nanti bisa lewat Kulon Progo," tukasnya.