Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Perdagangan AS Turun ke Level Terendah dalam Tujuh Bulan

Defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada bulan April, didorong peningkatan ekspor bahan industri dan kedelai.

Bisnis.com, JAKARTA – Defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) turun ke level terendah dalam tujuh bulan pada bulan April, didorong peningkatan ekspor bahan industri dan kedelai.

Laporan Departemen Perdagangan AS yang dirilis pada Rabu (6/6/2018) waktu setempat tersebut menjadi tanda terbaru dari pertumbuhan ekonomi yang kuat pada kuartal kedua.

Departemen Perdagangan melaporkan defisit perdagangan menyempit 2,1% menjadi US$46,2 miliar, terkecil sejak September. Adapun revisi data untuk Maret menunjukkan defisit perdagangan turun menjadi US$47,2 miliar dari yang dilaporkan sebelumnya yakni US$49,0 miliar.

Sementara itu, ekspor pasokan dan bahan industri mencatat rekor level tertinggi pada April, sedangkan ekspor kedelai meningkat US$0,3 miliar dan ekspor jagung juga meningkat dengan jumlah yang sama. 

Para ekonom dalam survei Reuters sebelumnya telah memperkirakan defisit perdagangan tidak berubah pada US$49 miliar pada bulan April. Ketika disesuaikan dengan inflasi, defisit perdagangan menyempit menjadi US$77,5 miliar dari US$78,2 miliar pada bulan Maret. Sementara itu, defisit perdagangan riil di bawah rata-ratanya senilai US$82,5 miliar pada kuartal pertama.

Jika tren dalam defisit perdagangan riil dipertahankan, perdagangan dapat berkontribusi terhadap produk domestik bruto pada kuartal kedua setelah berdampak netral pada periode Januari-Maret.

Meski demikian, kebijakan perdagangan proteksionis yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump, dengan pemberlakuan tarif impor dari sejumlah negara termasuk China, Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa, menimbulkan ancaman terhadap prospek ekonomi.

“Salah satu hal yang berlainan adalah bahwa ekonomi AS tidak hanya bertahan pada pijakan yang kuat, tetapi kemungkinan juga akan menunjukkan laju percepatan pertumbuhan pada kuartal kedua,” kata Sam Bullard, seorang ekonom senior di Wells Fargo Securities di Charlotte.

“Namun, ketegangan perdagangan tetap menjadi ancaman bagi prospek dan jelas memiliki potensi untuk menggagalkan pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya, seperti dikutip Reuters.

Pada bulan Maret, Trump mengumumkan tarif pada impor baja dan aluminium demi melindungi industri domestik dari apa yang dikatakannya sebagai persaingan tidak sehat dari produsen-produsen asing. Pekan lalu, ia memperpanjang pengenaan tarif untuk impor baja dan aluminium dari Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa.

Meksiko membalas dengan mengenakan tarif pada produk-produk Amerika seperti baja, babi, dan bourbon. Adapun Kanada berencana akan mengenakan tarif impor dari Amerika Serikat, termasuk wiski, jus jeruk, baja, dan aluminium.

Ekspor ke Meksiko, Kanada, dan Uni Eropa sendiri telah mencatat pertumbuhan dua digit sepanjang tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper