Bisnis.com, JAKARTA – PT Hanson International Tbk dengan kode sahan MYRX itu tengah mempersiapkan proyek ambisius bernama Grand Jakarta City.
Benny Tjokrosaputro, Komisaris Utama Hanson International, mengatakan proyek tersebut adalah sebuah pembangunan perkotaan baru. Menurut Benny, pertumbuhan di Jakarta terbukti sangat cepat dan melebar ke sejumlah lokasi kota satelit lain. Ada pun kota-kota satelit dengan nama Greater Jakarta.
“Sekarang bagaimana dua ujung Jakarta Maja Raya dan Millenium City proyek kami sudah jalan. Itu menyambung semua di Jakarta,” jelas Benny, Selasa (5/6/2018).
Dia menyebut, untuk mewujudkan Grand Jakarta ini kekuatan Hanson International adalah fokus melakukan pembebasan tanah. Sebagai informasi, per Desember 2017 saja, perusahaan ini memiliki cadangan lahan seluas 4.785 hektare.
Cadangan lahan milik Hanson International berlokasi di Maja seluas 3.260 hektare, Bekasi 471 hektare, Cengkareng 146 hektare, Serpong seluas 850 hektare, dan Tigaraksa seluas 58 hektare. Ada pun proyek Grand Jakarta City ini memiliki luas 15.000 hektare dan merupakan gabungan dari semua proyek-proyek Hanson International.
Sebagai informasi ada tiga proyek yang akan terintegrasi sebagai Grand Jakarta City. Saat ini perseroan sedang melanjutkan proyek kota mandiri Maja Raya yang bekerjasama dengan Ciputra. Proyek ini adalah bangunan rumah vertikal dengan harga berkisar Rp130 hektare sampai Rp350 hektare dengan luas pengembangan 3.000 hektare dan proyeksi pengembangan 20 tahun.
Selanjutnya adalah proyek klaster perumahan Serong Kencana atau Forest Hill di Serpong seluas 46 hektare dan proyeksi pengembangan 3 tahun. Ada pun proyek ini menyasar segmen menengah-bawah hingga menengah dengan kisaran harga Rp250 juta hingga Rp700 juta.
Ketiga, proyek kota terpadu Millenium City yang juga berlokasi Serpong dan menyasar segmen menengah hingga menengah atas dengan perkiraan harga Rp450 juta hingga Rp1,5 miliar. Ada pun Millenium City ini memiliki luas 1000 hektare dengan jumlah hunian 25.000 unit dan target pengembangan lebih dari 15 tahun
“Ketika anak muda lain mau main saham, start-up company, tetapi yang seperti saya keliling kampung membebaskan tanah, nyaris tidak ada yang bisa berkompetisi dengan kami saat ini,” ungkap Benny.
