Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan jasa pengiriman barang PT Citra Van Titipan Kilat (Tiki) mencatatkan kenaikan transaksi selama momen Ramadan 2018.
Managing Director Tiki Tomy Sofhian memperkirakan kenaikan tersebut sudah mencapai 50% bila dibandingkan dengan bulan-bulan biasanya. Juga lebih tinggi daripada momen Ramadan tahun lalu yang mencapai naik 30%.
"Peningkatan pengiriman saat Ramadan umumnya terjadi pada 3 pekan sebelum sampai dengan 1 pekan sebelum Lebaran," ujarnya pada Selasa (5/6/2018).
Selama Ramadan ini, transaksi pengiriman dari belanja daring merupakan kontributor terbesar dari pendapatan Tiki di segmen retail. Pakaian, barang elektronik, tas dan aksesoris, hingga parsel, menurutnya, merupakan transaksi barang kiriman yang paling meningkat dari segi jumlah.
"Bahkan, kami yakin 1 minggu setelah Lebaran pun konsumen akan tetap banyak," ucapnya.
Adapun transaksi terbesar berasal dari Jabodetabek, Surabaya, dan Medan.
Sementara untuk menarik konsumen di bulan suci ini, perusahaan telah menyiapkan segala promosi yang menarik mulai dari diskon 20% untuk pengiriman selama sahur, diskon voucher hotel hingga Rp300.000 untuk layanan Over Night Service (ONS), dan diskon 30% untuk pengiriman dari Jakarta.
Di sisi lain, pihaknya pun telah mengantisipasi peningkatan volume kiriman dengan menyiapkan strategi mulai dari pemetaan alokasi kurir yang difokuskan pada gerai-gerai yang ramai pelanggan, pemetaan jalan untuk mengantisipasi titik kemacetan, serta kesiapan customer service dan sistem teknologi Tiki.
Tomy juga menjelaskan Tiki tetap melayani jasa pengiriman barang selama libur Lebaran 2018. Dia mengatakan pihaknya sudah melakukan persiapan guna menghadapi libur Lebaran kali ini mengingat momen libur tahun ini terhitung panjang.
"Kami sudah melakukan persiapan khususnya menghadapi libur Lebaran, karena libur Lebaran akan lebih panjang dari biasanya. Pengalaman dari tahun ke tahun kebutuhan [pengiriman] selalu ada," paparnya.
Layanan Tiki, menurutnya, akan beroperasi selama 24 jam termasuk hari H Lebaran di tengah keadaan kebanyakan industri di sektor tersebut banyak yang tidak beroperasi.
"Kebanyakan dari industri kurir banyak yang tidak beroperasi. Kami sudah beberapa tahun terakhir tetap melayani termasuk libur Lebaran," ujarnya.
Menurutnya, konsumen bisa memanfaatkan jasa drive-thru terutama di kota-kota besar atau daerah-daerah wisata agar lebih praktis. Konsumen juga tetap dapat memanfaatkan layanan Jempol [jemput online] di mana kurir Tiki akan mengambil barang kiriman langsung di lokasi.
Pihaknya berharap pada momen libur kali ini tren pengiriman akan melonjak mengingat jasa pengiriman barang tetap diperlukan terutama menjelang Idulfitri.