Bisnis.com, JAKARTA—Gama Land telah menyelesaikan prosesi tutup atap menara pertama apartemen Arandra Residence, di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (31/5/2018). Selesainya konstruksi menara pertama itu membuat sayap usaha di bidang properti dari Wilmar Group ini untuk kembali menancapkan kukunya di proyek hunian vertikal.
Berdasarkan catatan Bisnis sebelumnya, proyek ini merupakan hasil akuisisi dari Sentosa Residences milik Bahama Group dengan mahar Rp600 miliar, dan diubah menjadi proyek apartemen bertajuk Arandra Residences dengan nilai investasi Rp3,5 triliun.
Senior General Manager Sales & marketing PT Cempaka Sinergy Realty Joy D mengatakan konstruksi proyek ini dikerjakan oleh PT Wika Gedung. Menara pertama, Prosperity Tower , memiliki 4 tipe unit yaitu Studio, 2 Bed Room A, 2 Bed room B, dan 3 Bedroom. Perusahaan menawarkan harga jual mulai lebih dari Rp1 miliar untuk tipe terkecil studio.
Adapun, penjualan menara pertama, kata dia, telah mencapai 50%, dan ditargetkan akhir tahun sudah bisa terjual habis. Selama ini Gama Land juga memang lebih banyak membangun proyek residensial rumah tapak. Seperti kerja sama proyek dengan Ciputra Group yakni Citraland Bagya City.
Namun, kata dia, bukan berarti perusahaan mengabaikan pembangunan superblok. Di London, perusahaan milik Ganda-Martua Sitorus ini membangun Aviva Tower, sedangkan di Australia menanggani Australia Post Sydney.
Di Tanah Air, Gama Land melejit dengan Gama Tower sebagai gedung perkantoran pencakar langit tertinggi di Indonesia setinggi 63 lantai di segitiga emas Kuningan, Jakarta Selatan. Selain, tentunya juga sudah membangun Multivision Tower dan Wilmar Tower.
Baca Juga
“Modal itu yang selanjutnya bisa menjadi kepercayaan bagi calon pembeli, bahwa Kami Gama Land sudah cukup berpengalaman bermain di High Rise Building, dan untuk selanjutnya menggarap proyek high rise lainnya,” katanya kepada Bisnis Kamis (31/5).
Proyek high rise selanjutnya akan digarap secara kolaborasi dengan Ciputra Group seluas 14 hektare di kawasan Pulo Gadung, Jakarta Timur. Rencananya dalam proyek ini akan dibangun belasan menara apartemen untuk kelas menengah ke bawah.
“Rencananya seharusnya tahun ini proyek baru itu juga bisa diluncurkan," katanya.
Terkait hal itu, sebelumnya Managing Director Ciputra Group Harun Hajadi juga mengatakan jika seluruh perizinan rampung, maka bisa dimulai pada akhir tahun ini. Harun menegaskan perusahaan tak akan berani membangun jika izin belum diperoleh.
“Sekarang yang masih menggantung perizinan di Jayapura, Bandung, Pulogadung. Kalau untuk Jogja sudah beres tapi kami mau besarkan lahan,” katanya.