Bisnis.com, JAKARTA—Triniti Land merencanakan ekspansi proyek baru di kota Batam seluas 20 ha. Proyek ini akan digarap dengan kerja sama pemiliki lahan setempat dan meluncur pada Sepetember 2018.
Direktur Pemasaran dan founder Triniti Land, Bong Chandra mengatakan kota Batam telah tumbuh menjadi pusat kota ekonomi sejak ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan keringanan PPN.
Terutama, kata dia, jika dulunya belum banyak pengembang nasional masuk ke kota ini, maka kini Ciputra Group dan PT Agung Podomoro Land Tbk juga sudah memulai proyek di Batam
Ciputra memiliki proyek CitraPlaza di Nagoya. Di atas lahan Nagoya City Walk seluas 4,5 hektare, Ciputra akan membangun lima tower apartemen, satu tower hotel dan mall secara bertahap.Tak tangung-tanggung, total investasi untuk megaproyek ini mencapai Rp 5 triliun. Selanjutnya APLN telah memiliki proyek Orchad Park Batam, ataupun Sinar Mas Land dengan Nuvasa Bay.
“Karena sudah ada pengembang nasional masuk makanya kami juga konfiden masuk. Karena mereka telah membuka pasar. Jadi sudah ada ada edukasi di Batam dan bukannya kompetisi,” katanya kepada Bisnis dikutip Selasa (29/5/2018).
Dia mengatakan proyek ini akan ada komersial, medium rise apartemen juga education center. Selama ini banyak pelajar Indonesia yang menempuh studinya di Singapura, maka dengan adanya hunian di Batam juga akan menjadi alternatif menekan biaya hidup mashasiswa. Sebab dengan lokais Batam yang tidak jauh dari Singapura, hanya perlu menggunakan Feri untuk menyeberang.
Baca Juga
Proyek yang pertama kali akan dilncurkan dan dibangun adalah ruko serta residensial apartemen berlantai rendah. Dengan konsep lowrise ini Chandra optimis akan lebih mudah diserap pasar karena karakteristik masyarakat yang juga masih ingin merasakan rumah tapak. Namun kehidupan vertikal sejatinya lebih ramah lingkungan karena memiliki ruang resapan yang lebih besar ketimbang rumah tapak.
Selain itu, dia juga ingin membangun proyek yang mengurangi sifat individualis pada proyek jangkung apartemen.
“Kalau apartemen itu kan lo-lo gue-gue, Jadi bikin konsep countyard living. Bentuk U dan untuk lantai tengah dan atas akan ada failitas berkumpul lebih bertetangga. Kami cukup optimis di medium rise karena kalau jual rumah jadinya mahal. konsep punya hunian dengan fasilitas besar tanpa hunian besar," tekannya
Rencananya proyek residensial itu akan dijual dengan harga mulai dar Rp17 juta per meter persegi dengan luasan dimulai 3,5 m2 X 6 m2.