Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Suku Bunga Acuan: Pengembang Naikkan Harga Unit

Kondisi nilai tukar rupiah yang terus melemah mengakibatkan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-Days Reverse Repo Rate menjadi 4,50 %. Kondisi ini berdampak kepada sektor riil tak terkecuali sektor properti.
perumahan, properti
perumahan, properti

Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi nilai tukar rupiah yang terus melemah mengakibatkan Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-Days Reverse Repo Rate menjadi 4,50 %. Kondisi ini berdampak kepada sektor riil tak terkecuali sektor properti.

Direktur PT Pudjiadi Prestige Tbk., Toto Sasetyo mengatakan kenaikan suku bunga tersebut tentu akan mempengaruhi biaya produksi terutama harga bahan pokok untuk proyek yang sedang berjalan.

“Harga pokok pasti terpengaruh, karena ada beberapa item bahan pokok yang juga naik. Contohnya besi, semen, terus keramik harganya akan naik,” ujar Toto dikutip Selasa (22/5/2018).

Untuk mengantisipasi kenaikan harga yang akan memangkas margin, Toto mengatakan akan menaikkan harga jual unit 10% hingga 15% dari total harga yang sudah beredar di pasar.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Direktur Utama PT Triniti Dinamik Samuel Stepanus Huang yang mengatakan sudah merasakan dampak dari naiknya suku bunga acuan secara langsung.

“Kemarin kami membeli besi dari Master Steel yang sebelumnya harganya Rp5.800 per kilo, kami bangun The Smith dengan harga Rp5.500 per kilo. Sekarang harga besi sudah mencapai Rp8.200 per kilo,” ujar Samuel.

Namun, Samuel mengatakan pihak Master Steel menyarankan untuk menahan pembelian dan hanya membeli bahan baku seperlunya saja terlebih dahulu.

Hal ini, sambungnya, untuk melihat kondisi makro ekonomi Indonesia yang berharap adanya kemungkinan penurunan kembali harga besi di pasar.

“Kalau terus naik ya mau tidak mau harus beli dengan harga yang sudah naik dan menjadikan cost production yang lebih mahal tentunya,” papar Samuel.

Samuel mengaku akan menaikkan harga unit proyek The Smith dari 30% total unit yang belum terjual sedangkan 70% yang sudah terjual tetap dengan harga yang sudah dijanjikan pada saat peluncuruan dengan risiko penurunan margin profit yang didapatkan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper