Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun Infrastruktur, AP I Pikirkan Dampak ke Warga

Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan pembangunan infrastruktur harus memikirkan dampak pada warga.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Angkasa Pura I Faik Fahmi./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi mengatakan pembangunan infrastruktur harus memikirkan dampak pada warga.

"Dalam pembangunan infrastruktur pasti ada warga terdampak, namun pembedanya adalah apakah pembangunan tersebut memikirkan dan memitigasi dampaknya pada warga," ujar Faik di Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Oleh karena itu, perlu adanya solusi agar warga pindah namun ada pada level kehidupan yang sama dengan kondisi sebelum pindah.

Dia memberi contoh pendekatan yang diambil oleh Angkasa Pura I dalam pembebasan lahan untuk pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo yang mengedepankan pendekatan kemanusiaan.

"Pemerintah dan Angkasa Pura I selalu mengedepankan sisi kemanusiaan dalam menjalankan pembangunan. Kalau hanya merujuk UU Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, sebenarnya tidak ada kewajiban membangun rumah khusus seperti di Kulonprogo ini," tambahnya.

Namun, pertimbangan kemanusiaanlah yang membuat pemerintah menyiapkan perumahan bagi masyarakat yang tanahnya terkena pembebasan lahan.

Faik menambahkan pihaknya selalu berpendirian bahwa dalam pembangunan bandara ini, termasuk proses pembebasan lahannya, harus senantiasa mengedepankan pendekatan kemanusiaan.

"Kami tidak ingin hanya membayar lahan lalu mengosongkan lahan begitu saja. Angkasa Pura I yakin bahwa jika dilakukan komunikasi yang baik, maka warga terdampak yang lahannya yang akan digunakan untuk bandara ini bisa menerima dengan baik," ucap Faik.

Selain pendekatan kemanusiaan yang berjalan dengan baik, dia juga menjelaskan bahwa Angkasa Pura I telah menyelesaikan kewajibannya dalam hal pembayaran dana pembebasan lahan pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta sebesar Rp4,13 triliun.

Menurut dia, uang tersebut diserahkan kepada warga terdampak, baik dalam bentuk pembayaran langsung maupun melalui mekanisme konsinyasi melalui Pengadilan Negeri (PN) Wates.

Untuk mengetahui keinginan warga dalam proses pembebasan lahan Bandara Internasional Yogyakarta, Angkasa Pura I bersama Pemerintah Kabupaten Kulonprogo beberapa kali melakukan rembug warga.

Pengamat sosial politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Arie Sujito, mengapreasiasi komitmen Angkasa Pura I serta Pemerintah Kabupaten Kulonprogo yang mengedepankan dialog dalam pembebasan lahan Bandara Internasional Yogyakarta.

Menurut Arie, komitmen kedua pihak tersebut sejalan dengan komitmen Presiden Jokowi dalam membangun Indonesia.Budi Suyanto

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper