Bisnis.com, JAKARTA—Dalam rangka menyambut perayaan Hari Susu Sedunia (World Milk Day) yang akan jatuh pada 1 Juni 2018, Frisian Flag mengadakan sejumlah kegiatan a.l. kampanye minum pentingnya minum susu dan memperbaiki fasilitas olahraga di delapan sekolah dasar.
Rangkaian acara menyambut perayaan Hari Susu Sedunia 2018 oleh Frisian Flag dilaksanakan mulai 8 hingga 15 Mei 2018 di Makassar, Yogyakarta dan Pekanbaru (8/5), Bandung (9/5), Jakarta dan Surabaya (11/5), Banjarmasin (14/5), dan berakhir di Palembang (15/5).
Lebih dari 6,000 anak di delapan Sekolah Dasar mendapatkan edukasi dari Frisian Flag mengenai pentingnya kebiasaan minum susu setiap hari dan rutin berolahraga.
Selain itu, Frisian Flag memperbaiki sarana dan prasarana olah raga sekolah dasar di delapan kota termasuk Makassar, Pekanbaru, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Jakarta, Banjarmasin dan Pelembang. Belum lama ini, Frisian Flag telah memperbaiki fasilitas olahraga di SD Lempuyangwangi I di kota Yogyakarta.
Perbaikan ini meliputi sarana olahraga yang sering digunakan anak-anak seperti lapangan futsal dan basket. Program perbaikan ini dilakukan Frisian Flag sejak Maret 2018 di delapan kota dan telah dapat digunakan oleh lebih dari 6.000 anak.
Perbaikan lapangan olahraga di delapan sekolah dasar di delapan kota juga diisi dengan diskusi tentang kebaikan gizi yang terkandung dalam susu, minum susu bersama, dan olahraga bersama guru dan siswa.
“Komitmen Frisian Flag adalah membangun keluarga yang sehat dan kuat melalui kampanye ‘Drink. Move. Be Strong’ yang mengajak anak-anak untuk minum susu setiap hari serta rutin berolahraga,” tutur Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro dalam siaran pers, Minggu (13/5/2018)
Fokus Frisian Flag yang menekankan gaya hidup sehat dan aktif pada anak-anak merupakan bagian dari edukasi publik melalui kampanye “Drink. Move. Be Strong” yang digelar sejak 2013 dan bertujuan menyebarkan pesan tentang pentingnya kebiasaan minum susu dan rutin berolahraga bagi pertumbuhan yang optimal.
Hal ini didasari oleh hasil studi SEANUTS (South East Asian Nutrition Survey) yang diinisiasi oleh FrieslandCampina tahun 2012 terhadap lebih dari 16.000 anak usia 6 bulan – 12 tahun.
Dalam studi tersebut dijelaskan bahwa anak-anak Indonesia mengalami berbagai permasalahan terkait dengan kesehatan dan gizi, seperti gaya hidup kurang aktif, malnutrisi, kekurangan vitamin D serta gangguan pertumbuhan fisik atau stunting.
