Bisnis.com, MAKASSAR - PT Semen Tonasa merealisasikan penjualan sebanyak 1,6 juta ton pada periode tiga bulan pertama tahun ini dengan kecenderungan pertumbuhan.
Direktur Utama Semen Tonasa, Subhan mengemukakan produktivitas pada periode kuartal pertama tahun ini juga relatif sama dengan tahun lalu terkhusus pada sisi produksi klinker.
Menurutnya, laju produksi semen perseroan menyesuaikan dengan permintaan pasar yang diproyeksikan bakal tetap berada pada tren pertumbuhan hingga akhir tahun ini.
"Volume penjualan kami di kuartal pertama ini 1,6 juta ton, ini masih berpeluang meningkat lagi mengikuti demand yang diharapkan tumbuh sekitar 6% hingga 7% sepanjang 2018 ini," katanya kepada Bisnis, Selasa (8/5/2018).
Pertumbuhan permintaan semen diproyeksikan ditunjang oleh realisasi proyek infrastruktur di wilayah timur yang menjadi pasar utama dari Semen Tonasa.
Selain itu, papar Subhan, segmen ritel diestimasikan pula memberikan kontribusi terhadap struktur realisasi penjualan perseroan hingga akhir tahun ini.
Baca Juga
Mengacu pada kondisi demikian, produsen semen yang terafiliasi dengan Semen Indonesia Group itu optimistis mampu menorehkan kinerja penjualan positif pada 2018 atau bertumbuh dari realisasi tahun lalu.
Adapun pada 2017, perseroan mampu merealisasikan penjualan semen dengan volume mencapai Rp7,1 juta ton dengan perolehan pendapatan sebesar Rp5,1 triliun.
Selain berorientasi pada pasar domestik terutama wilayah timur Indonesia, perseroan juga relatif agresif melakukan penetrasi pasar ekspor dengan menyasar sejumlah negara di Regional Asean, Asia hingga Australia.
Dari sisi produksi, Semen Tonasa memiliki empat unit pabrik aktif menggunakan proses kering yakni Tonasa II dan Tonasa III dengan kapasitas masing-masing 590.000 ton.
Kemudian pabrik Tonasa IV berkapasitas 2,3 juta ton serta Tonasa V yang memiliki kapasitas terpasang mencapai 2,5 juta ton.
Sekedar informasi, produsen semen terbesar di wilayah timur tersebut memiliki basis produksi di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, yang mana berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Makassar.
Kepala Biro Humas Semen Tonasa Said Chalik menjelaskan, seluruh pabrik itu ditunjang oleh infrastruktur pendukung operasional yakni power plan dengan daya terpasang 2x25 MW serta 2x35 MW.
Kemudian untuk distribusi semen, lanjut dia, terdapat sembilan jejaring unit pengantongan semen (UPS) milik perseroan yang tersebar pada beberapa daerah dalam cakupan penjualan di wilayah timur.
Secara kumulatif, jaringan distribusi tersebut memiliki kapasitas terpasang mencapai sekitar 5 juta ton per tahun.
"Adapun untuk penunjang penjualan itu bersumber dari Semen Portland atau OPC serta non-OPC yaitu tipe komposit PCC. Kami optimistis bisa lebih kompetitif di tengah pasar yang sebenarnya sudah sangat ketat ini," katanya.