Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendingin Berbasis Hidrokarbon Hemat Konsumsi Listrik 30%

Teknologi green chiller yang merupakan sistem pendingin berbasis hidrokarbon ramah lingkungan diklaim mampu menghemat listrik hingga 30%.

Bisnis.com, JAKARTA --Teknologi green chiller yang merupakan sistem pendingin berbasis hidrokarbon ramah lingkungan diklaim mampu menghemat listrik hingga 30%.

PT Phapros Tbk. di Semarang, Jawa Tengah, menjadi pelaku industri pertama yang menggunakan sistem pendingin hidrokarbon tersebut di Indonesia. Berkapasitas masing-masing sebesar 231,9 kW dengan isi refrigeran hidrokarbon sebanyak 30 kg, Green Chiller diperkirakan mampu menghemat penggunaan listrik sampai dengan 394.311 kWh pert ahun atau setara dengan Rp440 juta per tahun.

"Dengan penghematan bisa mencapai Rp440 juta per tahun, ini merupakan proyek yang sangat menguntungkan," tutur Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Rida Mulyana melalui keterangan resmi, Sabtu (5/5/2018).

Rida menjelaskan teknologi tersebut beroperasi dengan tekanan kerja yang 20% lebih rendah dibandingkan dengan refrigeran fluorocarbon. Teknologi ini diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi antara 17%-30% dibandingkan dengan penggunaan refrigeran fluorocarbon.

Selain dapat menghemat penggunaan dan biaya listrik, implementasi chiller berbasis hidrokarbon ini juga mampu mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 356 tCO2 per tahun atau 7.121 tCO2 selama 20 tahun sesuai masa pakai.

Chiller hidrokarbon pertama mulai dipasang di pabrik Phapros pada akhir 2017, dilanjutkan yang kedua pada 2018. Chiller tersebut digunakan untuk mendinginkan berbagai ruangan untuk produksi obat serta penyimpanan dan pembiakan bakteri di gedung produksi.

Adapun Kementerian ESDM terus mendorong para pelaku industri agar dapat melaksanakan program konservasi dan efisiensi energi, sehingga komitmen Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebagaimana dideklarasikan dalam Paris Agreement dapat terwujud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper