Bisnis.com, JAKARTA—Phapros tengah menimbang-nimbang pabrik obat yang akan diambil alih.
Corporate Secretary PT Phapros Tbk Imam Ariff Juliadi menuturkan saat ini tahapan akusisi telah masuk uji tuntas. Diharapkan akuisisi dapat rampung paling lambat semester II/2018.
"Mereka juga memproduksi obat generik dan obat branded. Lokasinya di luar Jawa Tengah," kata Imam, Selasa (10/4/2018).
Imam tidak bersedia menyebutkan kapasitas pabrik yang akan diakuisisi. Ia juga belum bersedia menyampaikan anggaran yang disiapkan perusahaan untuk aksi korporasi ini termasuk sumber pendanaannya.
Imam menyampaikan akusisi dipilih untuk mempercepat peningkatan kapasitas perusahaan. Pabrik baru yang tengah dibangun oleh Phapros membutuhkan waktu paling cepat 4 tahun untuk berproduksi maksimal sesuai target kebutuhan perusahaan.
Sementara menunggu aksi korporasi rampung, Imam menyampaikan pihaknya juga tengah meremajakan beberapa mesin produksi. Dengan peremajaan ini maka perusahaan dapat meningkatkan produksi hingga 20%. Perusahaan juga menyiapkan anggaran Rp460 miliar untuk modal kerja sepanjang 2018.
"Tahun ini kami targetkan penjualan naik 15%," katanya.
Pada 2017, perusahaan membukukan penjualan Rp1,02 triliun. Untuk 2018 perusahaan menargetkan membukukan penjualan Rp1,15 triliun. "Sementara laba kami targetkan Rp120 miliar. Ini di bawah capaian tahun lalu yang mencapai Rp125 miliar. Lebih rendah karena rencana kerja disusun Oktober," katanya.