Bisnis.com, JAKARTA-- Penerapan tiga kebijakan di pintu tol Bekasi Barat dan Timur dinilai cukup berhasil.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan hal ini tampak dari kepadatan lalu lintas yang menurun 36% sampai 39%. Kondisi tersebut berdampak pada meningkatnya kecepatan kendaraan hingga 22%.
"Ada dua sampai tiga pola yang dilakukan penumpang atau pemilik mobil. Mereka berangkat lebih pagi, sekitar 6% sampai 11%. Sedangkan yang lain dengan mengubah rute, semula yang lewat Bekasi barat- timur, pindah ke Tambun dan gerbang tol lain," kata Budi Karya, Minggu (18/3/2018).
Menurutnya perubahan pola tersebut sejalan dengan harapan untuk mengubah kondisi tol Bekasi Barat yang tadinya menjadi titik macet.
Tak hanya itu, jumlah truk yang melintas di ruas tol itu juga menurun hingga 61%.
Terkait penurunan jumlah truk yang melintas, Wakil Ketua Aptrindo Kyatmaja Lookman menuturkan selama kebijakan itu berlangsung para pengusaha truk lebih banyak menunggu.
Baca Juga
"Lebih siang dan lebih pagi," kata Kyatmaja yang juga juga CEO Lookman Djaja ini.
Dalam hal ini, dia berharap pemerintah atau Kemenhub memfasilitasi pengusaha truk untuk melakukan rapat dengan stakeholder lainnya. Dalam hal ini ia menyebut Depo, pelabuhan dan kawasan. Mereka diharapkan juga dapat menyesuaikan jam kerja.
"Kita harap mereka buka lebih malam, bukan jam 17.00 tutup tapi jam 20.00, khusus untuk bagian logistik dan distribusi," cetusnya.
Terkait pembatasan jam operasional truk, Kyatmaja mengatakan belum ada dampak ekonomi. Sejauh ini hal itu berdampak pada jam kerja sopir truk.
"So far yang kasihan sopir, mereka jadi lebih lama menunggu," ujarnya.