Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Sinar Mas Pertimbangkan Terjuni Bisnis Rumput Laut

Grup Sinar Mas melirik rumput laut sebagai komoditas yang potensial untuk dikembangkan perusahaan menjadi produk bernilai tambah.
Nelayan menjemur rumput laut di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Senin (4/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Nelayan menjemur rumput laut di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Senin (4/9)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Grup Sinar Mas melirik rumput laut sebagai komoditas yang potensial untuk dikembangkan perusahaan menjadi produk bernilai tambah.

Chairman sekaligus CEO Sinar Mas Agribusiness and Food, anak usaha Golden Agri Resources (GAR) yang bergerak di bidang agribisnis dan pangan, Franky O. Widjaja mengatakan perusahaan saat ini masih mempelajari peluang bisnis pengolahan rumput laut.

"Belum ada konklusi, tapi kan memang potensinya besar," katanya di sela-sela Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke-4, Jumat (9/3/2018).

Franky mengemukakan dirinya memercayakan survei peluang usaha rumput laut kepada Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Jika studi yang dilakukan Kadin menunjukkan cuan rumput laut cukup baik, Sinar Mas tidak ragu masuk ke bisnis hilir salah satu andalan ekspor Indonesia itu.

Franky menuturkan, secara umum Sinar Mas tertarik untuk mengembangkan rumput laut hingga produk akhir. Menurut dia, nilai tambah harus dikejar jika ingin produk agribisnis memberi andil berarti bagi produk domestik bruto.

Jika hasil studi Kadin mendukung, lanjutnya, Sinar Mas akan bermitra dengan pembudi daya rumput laut, melakukan pembinaan, dan menyerap hasil panen mereka.

"Kalau bagus, kenapa enggak? Kami dengar dulu dong. Tergantung Pak Yugi [Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan]. Kalau Pak Yugi bilang bagus, kami ikuti," ujar Franky.

Sementara itu, Yugi mengatakan Kadin dalam waktu dekat akan bertemu dengan Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI) dan pelaku industri pengolahan rumput laut sebagai bagian dari penyusunan studi kelayakan.

Kadin, tutur dia, tergerak untuk mengajak grup-grup korporasi besar masuk ke bisnis pengolahan rumput laut karena serapan domestik terhadap komoditas itu selama ini rendah. Sebagian besar produk yang diekspor pun dalam bentuk mentah atau barang antara (intermediate goods).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper