Bisnis.com, JAKARTA – Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang berhasil meraih sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Direktur Operasi PT Angkasa Pura I (Persero), Wendo Asrul Rose mengatakan raihan ini menjadikan Bandara Ahmad Yani sebagai bandara pertama di Indonesia yang berhasil mendapatkan sertifikat SMK3 Bendera Emas dengan kategori lanjutan.
"Penerapan SMK3 di lingkungan Angkasa Pura (AP) I merupakan salah satu sasaran strategis perusahaan untuk mengimplementasikan sistem manajemen kelas dunia," katanya melalui keterangan pers, Rabu (28/2/2018).
Selain Bandara Ahmad Yani, ada tiga bandara AP I lainnya yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balipapan, dan Bandara Adi Soemarmo Solo berhasil mendapatkan sertifikat Occupational Health & Safety Assessment Series (OHSAS) 18001:2007 dan direkomendasikan untuk mendapat sertifikat SMK3.
Wendo menjelaskan penerapan SMK3 dimaksudkan agar setiap perusahaan dapat meminimalkan risiko dan mengurangi tingkat kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja secara efektif dan efisien yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas perusahaan sesuai tuntutan dan persaingan bisnis global.
SMK3 sendiri berisi pedoman pelaksanaan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Penerapan SMK3 memberikan gambaran tentang langkah-langkah dan hal-hal yang perlu dilakukan dalam membuat perencanaan pelaksanaan SMK3 mulai dari perencanaan awal, proses pelaksanaan sampai dengan kegiatan yang akan dilakukan dalam pemantauan, dan peninjauan kembali sistem yang telah dilaksanakan.
“Kedepan seluruh bandara yang dikelola oleh Angkasa Pura I akan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) berdasarkan regulasi nasional dan standar internasional,” tutup Wendo.