Bisnis.com, JAKARTA — PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (persero) membidik nilai penjaminan Rp15 triliun dari target delapan proyek dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha pada tahun ini.
Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Armand Hermawan mengatakan bahwa sejumlah proyek yang dibidik yaitu proyek preservasi jalan nasional bukan tol di Riau dan Sumatra Selatan, jalur kereta Makassar—Pare Pare, proyek sistem penyediaan air minum (SPAM), jalan tol, dan rumah sakit.
“Ada delapan proyek nilai investasinya sekitar Rp60 triliun—Rp70 triliun, nilai penjaminannya Rp15 triliun untuk tahun ini,” katanya kepada Bisnis, Selasa (27/2/2018).
Armand mengakui bahwa target penjaminan tersebut lebih rendah bila dibandingkan dengan target nilai penjaminan tahun lalu sebesar Rp35 triliun untuk 15 proyek infrastruktur.
Pasalnya, dia mengatakan nilai proyek tahun lalu cukup besar dan jumlah proyeknya lebih banyak dibandingkan dengan tahun ini.
“Tahun lalu lebih banyak proyeknya dan besar-besar size-nya seperti [jalan tol] Jakarta—Cikampek Elevated. Kalau sekarang lebih kecil size-nya, misalnya, air minum,” ujar Armand.
Baca Juga
Dia mengatakan bahwa ada perubahan penyaluran penjaminan dari mayoritas proyek jalan tol tahun lalu menjadi lebih bervariasi pada tahun ini, mulai dari jalan nasional, SPAM, rumah sakit, sampai jalur kereta.
PII sendiri telah menyalurkan penjaminan proyek pertama KPBU pada tahun ini untuk SPAM Bandar Lampung dengan nilai investasi sebesar Rp1,10 triliun pada pertengahan Februari lalu.
Sejauh ini, PII telah memberi penjaminan kepada 16 proyek KPBU dari empat sektor, yaitu:
- Jalan tol Batang—Semarang,
- Jalan tol Balikpapan—Samarinda,
- Jalan tol Pandaan—Malang,
- Jalan tol Manado—Bitung,
- Jalan tol Jakarta—Cikampek II Elevated,
- Jalan tol Jakarta—Cikampek II Sisi Selatan,
- Jalan tol Krian—Legundi—Bunder—Manyar,
- Jalan tol Cileunyi—Sumedang—Dawuan,
- Jalan tol Serang—Panimbang,
- Jalan tol Probolinggo—Banyuwangi,
- Proyek telekomunikasi Palapa Ring Barat,
- Proyek telekomunikasi Palapa Ring Tengah,
- Proyek telekomunikasi Palapa Ring Timur,
- Proyek ketenagalistrikan PLTU Batang,
- Proyek air minum (SPAM) Umbulan,
- Proyek air minum (SPAM) Bandar Lampung.
Untuk proyek jalur kereta Makassar—Pare Pare, Armand mengatakan bahwa dalam waktu dekat proyek tersebut akan dilakukan market sounding. Market sounding sebelumnya telah dilakukan untuk dua proyek preservasi jalan nasional di Riau dan Sumatra Selatan dengan nilai investasi Rp2,85 triliun.