Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag Cek Beras Impor di Gudang Bulog

Pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan beras impor telah tiba di gudang yang disediakan. Adapun gudang Divre DKI Jakarta dan Banten menampung setidaknya 3.500 ton beras.
Pekerja memindahkan karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Pekerja memindahkan karung berisi beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Jumat (19/1)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita melakukan pengecekan beras impor yang masuk ke gudang Bulog Divisi Regional DKI Jakarta dan Banten kawasan Kelapa Gading Jakarta, Selasa (27/2/2018).

Pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan beras impor telah tiba di gudang yang disediakan. Adapun gudang Divre DKI Jakarta dan Banten menampung setidaknya 3.500 ton beras.

"Ini beras yang sudah sampai dari Vietnam dan Thailand," kata Enggar di Gudang Bulog Divre DKI dan Banten, Selasa (27/2/2018).

Data terakhir dari Bulog, jumlah beras impor yang telah tiba mencapai 261.500 ton. Sementara itu, sisanya masih menunggu waktu.

Saat ini, beras yang belum tiba berasal dari India. Negara Asia Selatan itu sebelumnya menyetujui akan memasok beras ke Indonesia.

Untuk diketahui, dari target 500.000 ton beras impor, pemerintah memastikan beras yang diimpor hanya sebanyak 281.000 dari tiga negara. Pasalnya dalam kontrak, beras harus tiba di Tanah Air setidaknya pada 28 Februari 2018 atau masa berakhirnya kontrak.

Pengecekan tersebut juga diikuti oleh Persatuan Penggusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi), Bulog, serta Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Kunjungan ini merupakan agenda awal sebelum Mendag dan rombongan memantau kesiapan beras jelang panen raya di Indramayu dan Cirebon.

Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan beras impor hanya akan menjadi stok, terutama ketika sudah memasuki musim panen. Beras tersebut hanya akan dikeluarkan jika mendapat rekomendasi dari rapat terbatas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"[Jumlah beras Bulog] akan bergerak terus," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper