Bisnis.com, JAKARTA – Bangladesh menyatakan minatnya untuk membeli alat utama sistem persenjataan dari industri pertahanan di Indonesia. Bangladesh juga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama pertahanan dengan Indonesia.
Hal itu disampaikan ketika Duta Besar Bangladesh untuk Indonesia Mayor Jenderal Azmal Kabar bertemu Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu.
Azmal Kabar mengatakan kerja sama pertahanan yang ingin ditingkatkan antara lain di bidang pedidikan dan pelatihan, peningkatan kemampuan pasukan misi perdamaian PBB, dan juga kerja sama di bidang industri pertahanan.
“Kedua negara bisa mendapat banyak manfaat, apabila kerja sama lebih ditingkatkan lagi,” ucapnya, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (21/2/2018).
Terkait kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan, Bangladesh berharap kerja sama angkatan udara kedua negara yang sempat terhenti dapat dilanjutkan lagi.
Demikian juga dengan kerja sama antara angkatan laut dan angkatan darat kedua negara di bidang latihan dan pendidikan yang sudah dilaksanakan dengan baik diharapkan dapat ditingkatkan.
Baca Juga
Saat ini, kerja sama yang telah dilakukan antara angkatan laut kedua negara yakni keikutsertaan Angkatan Laut Bangladesh latihan bersama dengan TNI Angkatan Laut dalam Komodo Exercise.
Sebaliknya, kerja sama di bidang misi perdamaian PBB, Indonesia dan Bangladesh dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman. Menurutnya, Indonesia dan Bangladesh memiliki pengalaman yang kuat terkait misi perdamaian PBB. Keduanya juga sudah memiliki tempat pelatihan misi perdamaian yang berstandard internasional.
Sementara itu terkait kerja sama di bidang industri pertahanan, dia menyampaikan bahwa Bangladesh tertarik untuk membeli alutsista produk-produk dari industri pertahanan Indonesia.
Untuk itu, pihaknya sangat menanti undangan dari Kementerian Pertahanan RI untuk dapat meninjau dan melihat langsung kemampuan industri pertahanan Indonesia seperti PT Pindad, PT DI dan PT PAL Indonesia.