Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Petani Kakao Indonesia (APKAI) menyebutkan harga kakao di level petani saat ini mencapai Rp18.000-Rp22.000 per kilogram untuk kakao asalan dan Rp20.000-Rp25.000 kakao hasil fermentasi.
Harga ini, menurut Ketua APKAI akan stabil hingga musim panen nanti yang akan berlangsung di Mei –Juni 2018.
“Kalau tahun ini sih cenderung stabil ya, tidak terlalu fluktuatif,” katanya ketika dihubungi Bisnis.com, Senin (19/2/2018).
Menurutnya, harga kakao memiliki siklus yang hampir sama setiap tahun, kecuali untuk saat-saat tertentu ketika produksi kakao negara lain sedang sangat melimpah atau malah berkurang drastis.
“Fluktuasinya nanti, gambling-nya di Agustus, September, Oktober. Biasanya kalau lagi tinggi tinggi sekali, atau normal, pernah juga sejatuh-jatuhnya,” tambahnya.
Kendati demikian, kisaran Rp18.000-Rp22.000 per kilogram untuk kakao asalan dan Rp20.000-Rp25.000 kakao hasil fermentasi adalah harga yang terbentuk di level petani paling bawah atau yang menjual kepada pihak perantara.
Untuk petani yang memiliki akses penjualan langsung ke industri atau pabrik, harga bisa meningkat ke level Rp26.000-Rp27,500. Pasalnya, dengan akses yang didapat, mereka bisa mengeliminasi faktor ongkos rantai distribusi yang panjang dan berbiaya tinggi.
“Jadi, ada beberapa petani misalkan di Ja Timur, Sulawesi dan Sumatera Barat yang langsung connecting dengan pabrik, ya pasti harganya langsung harga dunia,” pungkasnya.