Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Bawang Putih Tertahan Persoalan Lahan

Salah satu penyebab utama produksi bawang putih belum bisa menutupi kebutuhan karena persoalan lahan yang tidak tumbuh signifikan.
Ilustrasi/Jibi
Ilustrasi/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu penyebab utama produksi bawang putih belum bisa menutupi kebutuhan karena persoalan lahan yang tidak tumbuh signifikan.

"Kita perlu penambahan sekitar 50.000 hektare. Pertanyaannya lahan yang dipakai lahan apa dan dimana," kata Ketua Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka) Yeka Hendra Fatika.

Yeka menilai bahwa lahan untuk produksi bawang putih sudah sangat terbatas, sehingga sulit untuk melakukan perluasan, apalagi komoditas ini bukan jenis tanaman yang bisa cukup masif ditanam pada wilayah tropis.

Saat ini, lahan di beberapa daerah sentra bawang putih seperti Lombok Timur, Temanggung dan Magelang tercatat mulai mendekati kapasitas maksimal dan mengalami keterbatasan produksi.

Kementerian Pertanian, tambah dia, telah berupaya untuk menambah luas lahan pertanian bawang putih melalui aturan wajib tanam buat importir, tapi jumlahnya juga tidak terlalu signifikan.

Dalam kesempatan terpisah, Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa menambahkan keterbatasan lahan ini membuat impor bawang putih masih diperlukan.

Menurut dia, kesulitan dalam pemenuhan lahan untuk bawang putih adalah terbatasnya lahan yang cocok akibat harus bersaing dengan penanaman komoditas lain.

"Kalau ada penambahan (eksisting) lahan, artinya kalau kita sudah gunakan untuk satu komoditas, lahan untuk komoditas lainnya menjadi berkurang," kata Dwi Andreas.

Dia menambahkan bawang putih memerlukan lahan yang minimal berada diatas 700 meter-1.000 meter permukaan laut, padahal ketinggian tersebut merupakan daerah unggulan untuk penanaman hortikultura.

"Di ketinggian itu, budi daya hortikultura menguntungkan, sehingga orang jadi rebutan lahan," ujarnya.

Selain itu, penanaman bawang putih juga membutuhkan biaya tanam yang tidak murah, karena petani memerlukan modal setidaknya sebesar Rp60 juta per hektare.

Dengan kondisi tersebut, Dwi Andreas menilai target pemenuhan lahan untuk bawang putih seluas 60.000 hektare dan swasembada produksi pada 2019 menjadi kurang rasional.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, luasan lahan bawang putih pada 2016 hanya tercatat mencapai 2.407 hektare atau 0,4% dari keseluruhan lahan produk hortikultura seluas 608.340 hektare.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper