Bisnis.com, JAKARTA— Rumah di kawasan penyangga Jakarta dengan rentang harga di bawah Rp1 miliar membukukan transaski yang pesat selama Indonesia Property Expo yang digelar selama sepekan lalu.
Direktur Bank BTN Budi Satria mengatakan konsumen masih mencari rumah subsidi ataupun non subsidi di bawah harga Rp1 miliar, terutama dengan akses dan harga yang terjangkau. Hal itu cukup mengerek transaksi yang dibukukan karena melampaui perkiraan dari semula Rp5 triliun menjadi Rp9 triliun.
“Sebagian besar masih jabodetabek, masih di Bekasi, Depok dan Tangerang,” katanya kepada Bisnis Selasa (13/2).
Hasil pameran ini sesuai dengan perkiraan senior konsultan properti, Tanto Kurniawan . Menurutnya, properti yang akan tumbuh pada tahun ini adalah yang menyasar kelas menengah bawah dengan rentang harga Rp150 juta - Rp250 juta, serta rumah menengah dengan rentang harga Rp900 juta sampai Rp1,5 miliar.
Sementara itu, untuk apartemen yang bakal tumbuh adalah dengan rentang harga Rp120 juta - Rp200 juta. Apartemen menengah dengan rentang Rp400 juta sampai Rp600 juta, menurut Tanto, juga akan tetap membaik.
Adapun apartemen kelas menengah atas dengan rentang harga Rp2 miliar sampai Rp5 miliar, dia memprediksi penjualannya tidak akan terlalu baik. Demikian juga untuk ruang perkantoran yang masih memburuk pada 2018.