Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat masih menyelesaikan normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 19,50 kilometer yakni dari Pintu Air Manggarai hingga ke Jalan T.B. Simatupang.
Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso mengatakan bahwa adanya normalisasi akan mengembalikan lebar Kali Ciliwung dan alur sungai menjadi kondisi normal, yaitu 35 meter—50 meter.
Selain itu, akan dilakukan penguatan dinding sungai, pembangunan tanggul yang dilengkapi dengan jalan inspeksi di sepanjang sisi sungai sekaligus menjadi sempadan dengan lebar 6 meter—8 meter.
“Sudah selesai [normalisasi Ciliwung] 60%, sedangkan 40% lagi apabila tanahnya sudah dibebaskan oleh Pemerintah DKI Jakarta, akan kami selesaikan,” kataya melalui siaran pers, Selasa (6/2).
Imam mengatakan bahwa normalisasi akan meningkatkan kapasitas tampung alir Sungai Ciliwung dari 200 meter kubik per detik menjadi 570 meter kubik per detik.
Saat ini, kata Imam, pembebasan lahan masih menjadi kendala pemerintah dalam penyelesaian pembangunan sudetan Ciliwung yang akan mengalirkan debit banjir Sungai Ciliwung sebesar 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur.
Baca Juga
Adapun, untuk daerah dengan permukaan tanahnya lebih rendah dari sungai, Kementerian PUPR telah menyiagakan mobil pompa untuk mengantisipasi banjir.
Saat ini, Imam mengatakan bahwa juga telah didistribusikan 5 unit pompa mobil ke beberapa titik banjir seperti Kampung Pulo Pintu 5, Kampung Pulo Pintu 2, Kampung Pulo Pintu 3, Bukit Duri, Balekambang, dan Cawang.
Selain itu, pihaknya juga mengirimkan perahu karet, bahan banjiran seperti bronjong dan karung berisi pasir sebanyak 1.600 buah, karung kosong sebanyak 3.500 buah, dan bronjong 1.600 buah.