Bisnis.com, LONDON - Pemerintah mengharapkan BP melalui BP Berau Ltd selaku operator Tangguh LNG, untuk memperhatikan penyerapan dan peningkatan kualitas tenaga kerja asal Papua.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyebutkan pihaknya memberikan perhatian lebih kepada pengembangan masyarakat Papua, terutama di bidang yang terkait dengan proyek-proyek energi.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi mengatakan saat ini BP telah memberikan komitmen untuk penyerapan tenaga kerja asal Papua.
"Dari sekitar 7.000 karyawan di proyek konstruksi Tangguh, sebanyak 30%-nya adalah orang Papua. Mereka anak-anak muda yang baru lulus sekolah untuk dilatih dan dibina," ujar Amien.
Dia menyebutkan BP juga harus memperhatikan nasib karyawan tersebut ketika proyek konstruksinya berakhir.
"Masih ada sekitar 400-an karyawan yang tersisa," ungkapnya.
Amien menuturkan dirinya pekan depan akan berkinjung ke Teluk Bintuni untuk melihat sarana pelatihan karyawan dan progresnya.
Dharmawan H. Samsu, Head of Country BP Berau Ltd, mengatakan pihaknya saat ini tengah melaksanakan pelatihan terhadap ratusan tenaga kerja asal Papua untuk nantinya mengoperasikan kilang LNG.
Dia menyebutkan proyek Tangguh Train 3 pada masa puncaknya akan menyerap lebih dari 7.000 pekerja yang 30% berasal dari tenaga lokal asli Papua.
"Sekarang jumlah pekerja di proyek sekitar 1.800-an orang. Pelan-pelan tentu penyerapan tenaga kerja akan meningkat," ujarnya.
Dharmawan menambahkan pihaknya memiliki komitmen tinggi untuk proyek Tangguh ini. "Tidak lama lagi kami akan menyelesaikan 2 platform, semoga bisa tahun ini,".
Per akhir 2017, BP Tangguh memproduksi minyak dan kondensat sebesar 5.404 BOPD dan gas bumi sebesar 1.210 MMSCFD.
Di Proyek Tangguh Train 3, BP mencatatkan nilai investasi berdasarkan data POD II 2012, sebesar US$11,13 miliar untuk belanja modal dan US$2,91 miliar untuk biaya operasional.
Adapun kapasitas produksi Train 3 sebeaar 3,8 MTPA LNG (700 MMSCFD) dan 3.200 BCPD, serta onstream pada kuartal II 2020.
Dengan tambahan kapasitas 3,8 juta ton dari Train 3, maka total kapasitas produksi kilang LNG Tangguh ditambah Train 1 dan 2 akan mencapai 11,4 juta ton gas alam cair per tahun. Kapasitas Train 1 dan 2 LNG Tangguh saat ini 7,6 juta ton per tahun (MTPA).
Di Train 3, sebanyak 2,85 MTPA produksi LNG dialokasikan sebagai pasokan untuk PT PLN guna memproduksi listrik 3.000 MW.
Adapun 20 MMSCFD tambahan dialokasikan untuk kelistrikan Papua, di mana saat ini pemda dan universitas tengah merancang sistem transportasi dan distribusinya.