Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Angkutan Darat (Organda) menyarankan adanya inovasi desain dan teknologi otomotif untuk memberikan sebuah solusi yang berimbang terhadap kebijakan pemerintah yang menilang semua angkutan barang berlebihan muatan.
Ketua Angkutan Barang DPP Organda Ivan Kamadjaja mengatakan hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan daya angkut truk sekaligus menjaga agar tidak merusak jalan raya.
Usulan ini seiring dengan adanya kebijakan tilang pasca sosialisasi pengawasan angkutan barang dengan alat timbang kendaraan bermotor portabel.
Dalam hal ini, Kementerian Perhubungan mengungkapkan dari 100% kecelakaan kendaraan yang terjadi di jalan tol, 63% disebabkan karena keterlibatan kendaraan berat.
Overload berakibat kepada lambatnya laju kendaraan, sehingga waktu tempuh melonjak tinggi. Keputusan kebijakan nasional pemerintah ini memang masih terkait studi kasus kemacetan jalan tol Jakarta - Cikampek, dan pemerintah bekerja sama dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas), PT Jasa Marga, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), dan Organda untuk mencari solusinya.
“Organda terus memberikan usulan dan imbauan kepada pemerintah, khususnya teknologi-teknologi otomotif seperti penambahan multi axle, steering axle, airbag suspension, dan single radial wider tire [ban radial tunggal],” kata Ivan di Jakarta pada Kamis (25/1/2018).
Baca Juga
Menurutnya, sebagai organisasi yang memayungi pengusaha angkutan darat, Organda memastikan harus ada solusi yang juga mendukung angkutan barang.
“Salah satu tujuan kebijakan pemerintah adalah menjaga arus ekonomi. Jadi, harus diperhatikan bahwa perusahaan truk angkutan barang anggota kami adalah roda penggerak ekonomi negara yang utama sampai detik ini,” tuturnya.