Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) dan PT PGN membentuk tim untuk menyelesaikan proses holding migas di mana Pertamina akan menjadi induk holding dan PGN akan menjadi anak perusahaan.
Direktur SDM Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, hasil RUPS LB tersebut menyepakati untuk membentuk tim implementasi. Menurutnya, ada lima sub tim yang masing-masing memiliki fungsi untuk menyelesaikan proses holding.
“Pertama, tim visi misi. Mereka akan bekerja bagaimana memetakan struktur holding dengan subholding lainnya,” kata Nicke saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Kedua, tim operasi yang memetakan bagaimana mekanisme proses holding dengan subholding. Dengan masuknya PGN ke Pertamina Grup, maka ini menjadi cikal bakal subholding gas yang akan dibentuk.
Ketiga, tim transaksi. Tim ini salah satu yang harus segera adalah bagaimana memakinsme integrasi pertagas ke PGN. Tim ini juga mengatur bagaimana bentuk sahamnya, berapa belanja modal dan lain-lain. Tim ini juga berfungsi untuk melakukan efisiensi.
“Keempat adalah tim komunikasi. Terkahir, adalah tim sumber daya manusia. Tim ini juga penting agar kinerja kedua perusahaan bisa berjalan optimal,” kata Nicke.
PGN telah menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB) untuk menyetujui holding tersebut. Adapun holding tersebut akan dirampungkan dalam kurun waktu 60 hari atau hingga akhir Maret.
Saat ini, pemerintah tengah menunggu regulasi yang akan ditandatnagani Presiden Joko Widodo agar pengalihan saham pemerintah milik PT PGN sebesar 57% dilebur ke Pertamina.