Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Perikanan Budi Daya Ditargetkan 24,1 Juta Ton

Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan target produksi perikanan budi daya tahun ini 24,1 juta ton, yang terdiri atas ikan 7,9 juta ton dan rumput laut 16,2 juta ton.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan target produksi perikanan budi daya tahun ini 24,1 juta ton, yang terdiri atas ikan 7,9 juta ton dan rumput laut 16,2 juta ton.

Target itu jauh di atas realisasi produksi selama Januari-Oktober 2017 yang hanya 16,2 juta ton, mencakup ikan 7,4 juta ton, rumput laut 8,2 juta ton, dan udang 555.138 ton. Realisasi itu sekaligus masih jauh dari target 2017 yang sebanyak 19 juta ton. 

Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menyebutkan ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan, seperti udang yang terkena penyakit. Rumput laut juga  masih tercatat turun dari produksi 2016, tetapi dia yakin akan kinerja 2017 lebih tinggi karena data beberapa wilayah belum terekam. 

Untuk mengejar kenaikan target yang fantastis itu, pemerintah mengandalkan tujuh kegiatan yang sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun lalu. 

Pertama, budidaya keramba jaring apung (KJA) offshore di Sabang, Pangandaran, dan Karimunjawa.

Kedua, pembangunan pabrik pakan ikan di Pangandaran dengan kapasitas produksi minimal 500 kg per jam.

Ketiga, sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) di Sabang, dengan mengerahkan bantuan kapal 5 GT, kapal angkut 30 GT, eskavator, mesin pemecah es berkapasitas 1,5 ton, dan kendaraan berpendingin. 

Keempat, pembuatan embung di Pangandaran. Kelima, budi daya lele bioflok di 17 provinsi, mencakup Jabar, Jateng, Jatim, Banten, DIY, Bali, NTB, Sumsel, Sumut, Gorontalo, Sulsel, Kalbar, Papua Barat, Papua, NTT, Kalsel, dan Maluku. 

Keenam, rehabilitasi saluran irigasi tambak atau kolam partisipatif (swakelola) di Pangandaran, Muara Gembong, Sambas, Ketapang, Tarakan, Mamuju, Parigi Moutong, dan Pohuwato. 

Ketujuh, minapadi di Sukabumi, Pangandaran, Tasikmalaya, Banyumas, Pasaman Barat, Minahasa Tenggara, Bungo, dan Tabanan. 

"Di luar itu, kami juga melanjutkaan program asuransi budidaya. Tahun 2017 kami sudah mulai mengkover asuransi 3.300 ha tambak udang milik 2.004 pembudidaya. Tahun 2018 akan dinaikkan menjadi 5.500 ha," kata Slamet. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper