Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bendung Amazon, Carrefour Gaet Tencent Holdings untuk Online Shopping

Peritel asal Prancis Carrefour SA membentuk kemitraan dengan raksasa teknologi asal China Tencent Holdings Ltd. seiring upaya CEO Carrefour Alexandre Bompard membendung gempuran Amazon.com Inc.

Bisnis.com, JAKARTA – Peritel asal Prancis Carrefour SA membentuk kemitraan dengan raksasa teknologi asal China Tencent Holdings Ltd. seiring upaya CEO Carrefour Alexandre Bompard membendung gempuran Amazon.com Inc.

Untuk langkah ini, Carrefour berinvestasi sebesar 2,8 miliar euro (US$3,4 miliar) selama lima tahun dalam online shopping. Langkah ini juga berujung dengan terpangkasnya 2.400 posisi pekerjaan pada kantor pusatnya di Prancis.

“Saat ini kami bergulat dengan gerakan global yang mendalam. Cara kita mengonsumsi berubah: kualitas, keamanan, dan dari mana makanan berasal telah menjadi perhatian utama bagi pelanggan kami,” jelas pihak perusahaan dalam pernyataannya, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (23/1/2018).

Menurut Carrefour, pemangkasan posisi pekerjaan tersebut akan datang secara sukarela. Perusahaan berencana merampingkan penawaran online di Prancis dengan satu platform digital, dan akan membuka 2.000 convenience store dalam lima tahun ke depan di kota-kota besar.

Carrefour juga berencana menjual 273 toko Dia (rantai supermarket internasional asal Spanyol yang dibeli Carrefour) dan mengurangi ukuran hipermarketnya di Prancis.

Selain itu, Carrefour mengupayakan dorongan pada unitnya di China melalui kemitraan dengan Tencent dan toko barang Yonghui. Dengan langkah ini, Carrefour menargetkan penghematan biaya sebesar 2 miliar euro secara tahunan pada tahun 2020.

Peritel tersebut juga menyatakan bertujuan mendapatkan sepertiga penjualan dari produk-produk bermerek sendiri dan lebih dari tiga kali lipat pendapatan dari makanan organik menjadi 5 miliar euro pada tahun 2022.

Sebelum dipercaya menjadi CEO Carrefour pada tahun 2017, Bompard dikenal sebagi CEO peritel media dan elektronik, Fnac, di mana ia mengintegrasikan layanan online serta mempelopori akuisisi gerai alat Darty.

Laba Carrefour telah turun dua pertiga sejak menyentuh puncaknya pada 2007 akibat sepak terjang toko-toko belanja online dan khusus yang mengikis penjualan peralatannya, di samping perang harga di antara para penjual di Prancis.

Carrefour telah lama menjadi yang terdepan pada jaringan supermarket di Prancis, namun pangsa pasarnya tergelincir tipis di bawah E. Leclerc tahun lalu, menurut perusahaan riset pasar Kantar Worldpanel.

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper