Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Hasil Riset Standard Chartered Soal Perekonomian Indonesia 2018

Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan PDB akan meningkat menjadi 5,2% secara y-o-y pada 2018 karena investasi dan ekspor yang lebih kuat.
Papan nama Standard Chartered terpasang di depan sebuah gedung, di Jakarta./Reuters-Darren Whiteside
Papan nama Standard Chartered terpasang di depan sebuah gedung, di Jakarta./Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA -- Standard Chartered (Stanchart)  meluncurkan laporan global research economic outlook Indonesia 2018. Menurut laporan tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan membaik pada tahun ini.

"Ada beberapa hasil laporan riset Stanchart mengenai perekonomian Indonesia 2018," kata Chief Economist Standard Chartered Indonesia, Aldian Taloputra saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Senin (22/1/2018).

Aldian menjelaskan, Pertama, pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Pihaknya memperkirakan pertumbuhan PDB akan meningkat menjadi 5,2% secara y-o-y pada 2018 karena investasi dan ekspor yang lebih kuat.

Kedua, pemerintah cenderung menyempurnakan kebijakan untuk mendukung daya beli rumah tangga, sekaligus memjaga pengeluaran infrastruktur sebagai prioritas. "Kami melihat risiko terhadap target defisit fiskal sebesar 2,2% dari PDB karena potensi kekurangan pendapatan," kata Aldian.

Ketiga, tingginya harga minyak terhadap ekonomi merupakan hal netral yang menjadi positif, tergantung pada dampaknya terhadap inflasi dan korelasinya dengan harga komoditas lainnya. "Kami memperkirakan inflasi lebih tinggi sedikit pada tahun ini," tambahnya.

Keempat, inflasi yang dapat dikelola, dengan kondisi dolar AS yang lemah, memberi ruang bagi Bank Indonesia untuk mempertahankan tingkat suku bunga yang tidak berubah tahun ini.

"Terakhir, faktor politik cenderung menjadi pertimbangan yang lebih menonjol dalam pembuatan kebijakan selama tahun-tahun pemilihan. Namun, secara historis, Stanchart melihat minimnya risiko politik terhadap kinerja ekonomi."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper