Bisnis.com, JAKARTA – Berita terkait desakan untuk memperbaiki manajemen pangan guna menstabilkan harga di pasar serta dampak government shutdown di Amerika Serikat (AS) terhadap investor global menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Senin (22/1/2018).
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:
Perbaiki Manajemen Pangan. Ketersediaan stok pangan dan akurasi data yang dapat diandalkan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan pemerintah guna mengatasi fluktuasi harga yang berulangkali terjadi. (Bisnis Indonesia)
Skema Bail-In Masih Digodok. Mekanisme penyelamatan bank bermasalah dengan skema bail-in menjadi salah satu topik yang dimatangkan dalam proses pembentukan holding BUMN jasa keuangan. (Bisnis Indonesia)
Peradilan Belum Efisien. Sistem administrasi putusan di Pengadilan Pajak (PP) dianggap belum memberikan kepastian hukum kepada wajib pajak (WP). Persoalan perbedaan interpretasi, proses
persidangan yang nyaris tanpa pengawasan, lamanya penerbitan putusan, hingga dugaan “jual beli” perkara masih melingkupi lembaga yudikatif di sektor pajak tersebut. (Bisnis Indonesia)
Shutdown AS Tak Ganggu Pasar. Para investor global belum terpengaruh oleh government shutdown atau terhentinya sementara operasional pemerintahan federal di Amerika Serikat (AS), setidaknya bila keadaan ini tidak berlangsung lama. Dampaknya secara temporer terhadap nilai tukar rupiah juga diyakini minim, malah bakal diuntungkan lantaran dolar AS cenderung melemah selama shutdown ini. (Investor Daily)
Risiko Mengadang Tren Bullish Bursa. Tren bullish pasar saham domestik belum berakhir. Akhir pekan lalu (19/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengukir rekor baru lagi dan ditutup menguat 0,28% ke level 6.490,90. Namun hati-hati, risiko harus diwaspadai seiring naiknya valuasi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Kontan)