Bisnis.com, JAKARTA – Industri pengolahan ikan di Tanah Air terus mencatatkan kinerja positif dengan membukukan volume ekspor lebih besar dibandingkan impor.
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan hasil tersebut tidak lepas dari upaya semua pihak terkait guna mendorong pertumbuhan salah satu industri kemaritiman nasional tersebut.
“Surplus ekspor yang terjadi pada industri pengolahan ikan bagus untuk membantu pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya di Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Panggah mencontohkan, Indonesia mengimpor ikan salmon yang didatangkan dari wilayah Amerika kemudian diolah kembali oleh industri di dalam negeri untuk dijadikan produk ikan asap yang lebih bernilai tambah.
“Ikan asap itu, kayu untuk membakarnya saja kita impor, lalu dijual lagi ke Jepang dengan nilai yang cukup tinggi. Yang seperti itu boleh,” tuturnya.
Dikutip dari data Kementerian Perindustrian, hingga Agustus 2017, ekspor industri pengolahan ikan nasional mencapai 306.000 ton.
Baca Juga
Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan impor yang sebesar 173.000 ton. Adapun, nilai ekspor industri pengolahan ikan per Agustus 2017 sekitar US$1,1 juta.
Kemudian, pada sepanjang 2016, Kemenperin juga mencatat ekspor industri pengolahan ikan Indonesia sebesar 482.000 ton atau senilai US$1,8 juta. Sementara impor ikan olahan pada 2016 sebesar 182.000 ton.