Bisnis.com, JAKARTA – Penguatan sektor maritim yang dicanangkan Presiden Joko Widodo banyak diimplementasikan ke dalam berbagai cara.
Salah satunya adalah peningkatan industri perikanan yang ditargetkan tumbuh 13% sampai dengan 2019.
Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto menyatakan target tersebut diharapkan dapat tercapai dengan kontribusi pertumbuhan pada sisi industri pengolahan udang dan ikan, serta industri pengalengan ikan.
“Khususnya diharapkan dapat ditingkatkan pertumbuhan dari hasil ikan segar, karena dari ikan segar inilah yang mempunyai nilai tambah tinggi,” ujarnya di Jakarta, Jumat (19/1/2018).
Panggah menyebut, untuk produksi ikan beku, saat ini kapasitas produksi telah mencapai 975.000 ton dengan pemenuhan bahan baku 406.631 ton pada 2014, 353.592 ton pada 2015 dan 372.686 ton pada 2016.
Kapasitas produksi terbesar disumbang produksi udang beku sebanyak 500.500 ton dengan pemenuhan bahan baku 337.379 ton pada 2014, lalu 293.373 pada 2015, dan 314.789 pada 2016.
Baca Juga
“Target tersebut disusun guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” terangnya.
Sementara itu, dari sisi industri pengalengan ikan, jenis sardine dalam kaleng ditargetkan dapat tumbuh paling tinggi dengan 22%, disusul kemudian tuna atau cakalang dengan 13% dan ikan makarel dengan 6%.
Adapun, produksi ikan dalam kaleng pada 2017 lalu diperkirakan sebesar 146.000 ton untuk tuna atau cakalang, 89.700 ton untuk sardine, dan 34.000 ton untuk makarel.