Bisnis.com, MALANG—Produksi teh PT Mitra Kerinci, anak perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, yang bergerak di sektor perkebunan, mencapai 3.900 ton pada 2017.
Direktur Utama PT RNI B. Didik Prasetyo mengatakan meskipun memiliki luas areal tanaman efektif 1.081 hektare namun PT Mitra Kernci mampu memproduksi teh kering sebanyak 3.900 ton atau produktivitas tercapai sebesar 3,9 ton teh kering per hektare.
“Jumlah tersebut diatas rata-rata produktivitas teh kering nasional tahun 2016 sebesar 1,6 ton per hektare,” katanya dalam keterangan resminya, Kamis (4/1/2018). Pernyataan itu disampaikan di sela-sela pembukaan Wiwitan Petik Teh, di Solok Selatan, Kamis (4/1/2018) .
Dari penjualan, angkanya mendekati Rp70 miliar.” Harapannya agar tahun 2018 kinerja PT Mitra Kerinci semakin lebih baik, itu pasti,” ungkapnya.
Untuk menjaga konsistensi kinerja Mitra Kerinci pada level yang tinggi, kata dia, perusahaan telah mulai melakukan pemanfaatan sistem teknologi informasi. Sistem yang dinamakan SAUB atau Sistem Analisis Usaha Perblok tersebut resmi diluncurkan bersamaan dengan pelaksanaan Wiwitan Petik.
Wiwitan Petik juga menjadi penanda dan penyemangat bahwa di 2018 Mitra Kerinci siap mengulang bahkan melampaui sukses 2017.. Kinerja Mitra Kerinci di 2017 mampu mencapai rekor capaian laba tertinggi sepanjang 27 tahun perusahaan ini berdiri.
Baca Juga
Direktur PT Mitra Kerinci Yosdian Adi mengatakan, melalui tradisi Wiwitan Petik perusahaan berupaya berkontribusi pada pelestarian budaya serta pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
Ia berharap Wiwitan Petik dapat dilaksanakan setiap tahun dan bisa menjadi bagian dari agenda wisata budaya Kabupaten Solok Selatan.
“Ada nilai luhur yang terkandung dalam Wiwitan PetikTeh, salah satunya sebagaisimbol dari keberagaman dan akulturasi tiga kebudayaan yang tumbuh kental di lingkungan perkebunan, yaitu budaya Minang, Jawa, dan Sunda,” ujarnya.
Wiwitan Petik Teh sendiri mengadopsi makna dari wiwitan petik padi yang merupakan tradisi Suku Jawa, namun cara yang digunakan mengikuti cara petik teh perdana yang lazim dilaksanakan di Tatar Sunda dan disemarakan dengan nuansa adat istiadat ranah Minang yang kental.
“Kami berharap mampu menarik lebih banyak wisatawan yang datang berkunjung sehingga dapat berkontribusi positif menghidupkan ekonomi lokal,” ujarnya.
Apalagi dengan pemadangan yang indah dan udara yang sangat sejuk kebun Liki berpotensi sebagai daerah tujuan wisata. Di areal kebun Liki juga terdapat air terjun Tansi Ampek yang tidak kalah indahnya.
“Wiwitan Petik Teh”atau petik perdana pucuk teh merupakan agenda tahunan dilakukan sebagai bentuk rasa syukur para pegawai pabrik teh PT Mitra Kerinci terhadap karunia yang telah dicurahkan sang Pencipta melalui setiap pucuk teh yang mereka hasilkan.