Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ruangguru dan Kementerian Perindustrian Sediakan Materi Vokasi untuk Industri Kecil

Konsepnya adalah pembelajaran daring yang tadinya tidak tersentuh workshop luring dari Kementerian Perindustrian ini bisa terjangkau dan cakupannya secara nasional.
Pengrajin mengecat kursi dari bahan baku rotan di sebuah industri kecil di Pekayon, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/6/2015). Pengrajin mengaku merasa kesulitan untuk memasarkan hasil kerajinan rotannya dan berharap pemda mendukung usaha mikro kecil menengah tersebut./Antara
Pengrajin mengecat kursi dari bahan baku rotan di sebuah industri kecil di Pekayon, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (10/6/2015). Pengrajin mengaku merasa kesulitan untuk memasarkan hasil kerajinan rotannya dan berharap pemda mendukung usaha mikro kecil menengah tersebut./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian dan Ruangguru menjalin kolaborasi melalui pemanfaatan teknologi informasi digital untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor industri.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan peningkatan keahlian dan kompetensi sumber daya manusia penting untuk meningkatkan daya saing industri manufaktur.

Berdasarkan survei Global Manufacturing Competitiveness Index yang dilakukan oleh Deloitte dan Council of Competitiveness pada 2016, Indonesia menempati posisi 19 dalam kualitas dan ketersediaan pekerja denganketerampilan tinggi, di bawah negara tetangga seperti Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam.

Untuk meningkatkan talenta para pekerja sektor Industri, Kementerian Perindustrian memiliki program untuk mempersiapkan satu juta tenaga kerja industri tersertifikasi pada 2019.

“Target satu juta tenaga kerja industri tersertifikasi ini akan dipenuhi dari kegiatan sertifikasi tenaga kerja industri, pendidikan vokasi industri, diklat sistem 3 in 1, serta link and match antara SMK dengan industri,” ujarnya dalam acara penandatanganan nota kesepahaman dengan Ruangguru, Kamis (28/12).

Sinergi antara Kementerian Perindustrian dengan PT Ruang Raya Indonesia (Ruangguru) juga akan dimanfaatkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Workshop e-Smart Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Airlangga berharap akan muncul juga konten-konten video atau ruang kelas di Ruangguru.com mengenai materi peningkatan kapasitas SDM untuk pelaku industri dan aparat pembina, khususnya ASN Kemenperin.

“Materi-materi tersebut dapat berupa materi tentang kewirausahaan, pemasaran, maupun capacity building yang berkaitan dengan pembinaan sentra untuk Tenaga Penyuluh Lapangan IKM,” jelasnya.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih mengatakan kerja sama dengan Ruangguru dilakukan di bidang penggunaan platform Ruangguru sebagai sarana berbasis teknologi dan pembuatan Konten Digital Pelatihan industri (KDPI) untuk penunjang pelatihan industri.

“Kerja sama melalui pemanfaatan konten digital diharapkan dapat meningkatan efektivitas program pengembangan industri,’’ katanya.

Menurutnya, hal ini sejalan dengan keberadaan platform Ruangguru yang memiliki kepedulian untuk mengembangkan pembelajaran berbasis teknologi digital untuk pemberdayaan industri.

Adapun ruang lingkup nota kesepahaman tersebut meliputi pembuatan KDPI yang mencakup video, soal, dan rangkuman sebagai penunjang peningkatan kapasitas sumber daya manusia industri.

Selain itu, pemanfaatan platform Ruangguru sebagai sarana pembelajaran daring secara mandiri untuk pelaku industri serta sosialisasi.

Sebelumnya, Kemenperin juga melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan tiga online marketplace yakni Tokopedia, Blibli, dan Shopee dalam rangka perluasan skema kerjasama e-Smart IKM. Ketiga plaftorm dagang-el tersebut mengikuti jejak Bukalapak dan Blanja.com yang telah terlebih dahulu bekerja sama.

Program e-Smart IKM memberikan jaminan bahwa IKM yang masuk dalam marketplace adalah produsen dan bagi IKM yang bergabung dengan program ini akan mendapatkan prioritas untuk mendapatkan pembinaan dari Kementerian Perindustrian.

Pada 2017, jumlah peserta Workshop e-Smart IKM mencapai 1.700 pelaku usaha IKM dari target awal 1.000 IKM. Pada 2018 dan 2019, Kemenperin menargetkan 4.000—5.000 IKM mengikuti Workshop e-Smart.

Belva Devara, CEO Ruangguru mengatakan pihaknya melihat bahwa kemitraan ini adalah kesempatan baik untuk dapat berkontribusi dalam memajukan perindustrian di Indonesia, khususnya sektor IKM.

“Platform kami sejauh ini sudah dimanfaatkan oleh jutaan pelajar dalam kegiatan belajar dan kami melihat peluang bahwa platform kami dapat memberi manfaat lebih bagi masyarakat luas,” ujarnya.

Dia mengatakan, melalui kolaborasi ini, platform Ruangguru dapat menjangkau pengguna lebih banyak. Konten Kemenperin yang selama ini tersedia secara luring akan dikemas menjadi konten yang menarik disajikan secara digital.

 “Mata pelajarannya menjadi pemasaran, pembukuan, hak cipta, macam-macam, basic skill untuk running bisnis,” ujarnya.

Saat ini, pengguna aplikasi Ruangguru telah mencapai 6 juta pengguna. Melalui kolaborasi ini, Ruangguru berharap dapat menjangkau lebih luas dari target yang ditetapkan Kementerian Perindustrian.

“Targetnya Kementerian 5.000 IKM untuk tahun depan, dengan ini kami berharap bisa lebih. Cuma target pasnya akan disampaikan saat kerja sama yang konkret ke depan,” jelasnya.

Konsepnya adalah pembelajaran daring yang tadinya tidak tersentuh workshop luring dari Kementerian Perindustrian ini bisa terjangkau dan cakupannya secara nasional.

“Jadi nanti kombinasi, offline-nya jalan, online-nya jalan,” ujarnya

Ruangguru mengatakan kolaborasi dengan Kemenperin merupakan yang pertama dilakukan dengan pihak Kementerian. Pihaknya berkomitmen untuk dapat menjadi mitra pemerintah dalam memberikan dampak sosial yang lebih luas.

“Ada [kementerian] lain, cuma kami belum bisa ngomong, ketika sudah ada akan diumumkan,” katanya.

Tahun depan, Ruangguru juga akan masuk ke pendidikan vokasi setelah sebelumnya masuk ke ranah pendidikan SD, SMP, dan SMA.

“Itu yang kami coba garap kemudian, tapi vokasi ini banyak sekali jurusannya. Kami melihat demand yang banyak apa, untuk masa depan, dan konten-konten mana yang bisa didigitalisasi, seperti TIK, perbankan, asuransi,” jelasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Agne Yasa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper