Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dok Perkapalan Surabaya Bidik Pendapatan Rp360 Miliar

Perusahaan galangan kapal milik negara PT Dok Perkapalan Surabaya (Persero) membidik pendapatan sebesar Rp360 miliar di 2018. Perseroan juga berharap bisa membukukan laba seiring pesanan kapal baru dan peningkatan volume perbaikan kapal.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan galangan kapal milik negara PT Dok Perkapalan Surabaya (Persero) membidik pendapatan sebesar Rp360 miliar di 2018. Perseroan juga berharap bisa membukukan laba seiring pesanan kapal baru dan peningkatan volume perbaikan kapal.

Direktur Utama DPS Bambang Soendjaswono mengatakan tahun ini DPS diperkirakan masih menderita rugi sebanyak Rp50 miliar. Namun, pesanan tiga unit kapal baru dari PT Djakarta LLoyd dan kontrak pemeliharaan kapal dengan PT Pelindo Marine Services bakal mendongkrak kinerja perseroan.

"Tahun ini kondisi kami memang masih berat. Jadi dengan adanya sinergi [dengan BUMN], kami berharap bisa bangkit dan mencetak laba," ujarnya kepada Bisnis.com di Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Sebelumnya, DPS telah meneken kontrak pembangunan kapal baru dengan Djakarta Lloyd pada Oktober 2017 lalu. Kapal yang dipesan terdiri dari dua unit harbour tug atau kapal tunda dan satu unit kapal tanker berukuran 6.500 DWT. Nilai kontrak pembangunan kapal diperkirakan mencapai US$21 juta.

Sementara itu, di segmen pemeliharaan dan perbaikan kapal, DPS telah meneken kerja sama sama dengan PMS, anak usaha PT Pelindo III (Persero). Kerja sama ini mencakup pemeliharaan dan perbaikan kapal milik PMS dan pengelolaan limbah kapal saat docking.

Selain itu, kedua BUMN berbasis di Surabaya itu juga bekerja sama dalam penyediaan material untuk pemeliharaan kapal dan pengujian performa kapal.

Bambang mengatakan, perseroan bakal menggenjot segmen pemeliharaan dan perbaikan kapal di 2018 karena mendapat alat produksi baru berupa floating dock.

"Pada Maret 2018 nanti sudah bisa masuk di Surabaya. Paling kami perlu satu bulan untuk trial setelah itu bisa kami pakai," ujar Bambang.

Untuk diketahui, dana pembelian floating dock berasal dari penyertaan modal negara (PMN). DPS yang didirikan pada 1910 dengan nama NV Drogdok Maatschappij itu mendapat PMN sebesar Rp200 miliar pada 2015.

Saat ini, DPS memiliki tingkat produktivitas baja 10.000 ton per tahun yang setara dengan kapasitas pembangunan empat kapal baru berukuran 6.500 DWT.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper