Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah terus mendorong peran serta BUMN untuk turut andil dalam pembiayaan investasi proyek-proyek pembangunan yang dibutuhkan oleh negara.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Dialog BUMN Expose dengan tema Infrastruktur untuk Peningkatan Produktivitas dan Mobilitas Masyarakat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Budi mengatakan ada dua hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yakni konektivitas dan daya saing. Saat ini Kementerian Perhubungan terus melakukan peningkatan konektivitas melalui pembangunan Indonesia Sentris yakni dengan membangun dari daerah pinggiran, terluar, dan perbatasan.
Untuk peningkatan daya saing, Kemenhub mendorong pembangunan infrastruktur transportasi dengan melakukan kerjasama dengan Badan Usaha, dimana badan usaha dapat memanfaatkan dan mengelola aset-aset yang dimiliki pemerintah baik dalam skema kerjasama pemanfaatan aset, konsesi atau bentuk lainnya dalam jangka waktu dan konpensasi tertentu.
“Tidak benar ada penjualan aset negara. Yang terjadi adalah kerjasama antara pemerintah dan badan usaha terkait dengan pemanfaatan atau pengelolaan aset. Kerja sama ini bukan menjual, tapi memberikan hak konsesi kepada badan usaha untuk melaksanakan kegiatan pelayanan transportasi sesuai dengan bidang usahanya dalam jangka waktu dan kompensasi tertentu,” tegas Budi dalam siaran pers, Rabu (6/12/2017).
Dia mencontohkan seperti apa yang dilakukan Inggris, di mana bandara Heathrow dikerjasamakan kepada badan usaha dengan skema konsesi untuk mengelola bandara selama 100 tahun. “Bahkan menara controlnya juga dikerjasamakan dengan badan usaha."
Menhub menambahkan pihaknya selalu mengawal proyek-proyek tersebut dengan tetap mengedepankan aspek keamanan dan keselamatan dan pelayanan. “Apabila kesempatan kerja sama seperti ini tidak diambil maka Indonesia akan kehilangan momentum untuk meningkatkan daya saing,” ujar Budi.