Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ERUPSI GUNUNG AGUNG: Kementan Cegah Ternak dijual Murah

Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menyiapkan 14 titik penampungan yang tersebar di lima kabupaten, sejak ditetapkannya status awas Gunung Agung pada 23 September hingga saat ini. Langkah ini untuk mencegah peternak menjual murah ternaknya.
Visual Gunung Agung dari Pos PGA Rendang 3 Desember 2017 pukul 05:53 WITA/Istimewa
Visual Gunung Agung dari Pos PGA Rendang 3 Desember 2017 pukul 05:53 WITA/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian menyiapkan 14 titik penampungan yang tersebar di lima kabupaten, sejak ditetapkannya status awas Gunung Agung pada 23 September hingga saat ini. Langkah ini untuk mencegah peternak menjual murah ternaknya.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyebut lokasi penampungan ternak tersebar di lima kabupaten yakni Kabupaten Klungkung, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Bangli. Pemerintah juga telah menyediakan pakan baik hijauan maupun konsentrat, obat-obatan, pelayanan kesehatan dari petugas setempat.

Dia meminta para peternak tidak lagi panik dan khawatir untuk keselamatan dan keamanan ternaknya, dengan adanya peningkatan status Gunung Agung dari siaga menjadi awas. Selain menyiapkan 14 titik lokasi penampungan, pemerintah juga menurunkan Tim Satgas PKH.

"Lokasi penampungan kami disiapkan pastinya lebih aman bagi ternak warga daripada ternak berada di kawasan rawan bencana," kata dia dalam keterangan resminya.

Ketua Satgas I Ketut Gede Nata Kesume mengatakan berdasarkan pengalaman erupsi Gunung Agung sebelumnya, peternak tidak lagi panik karena mereka mengetahui terdapat 14 titik lokasi penampungan ternak yang tersebar di 5 kabupaten.

Dia menyampaikan berdasarkan laporan dari sejumlah lokasi kandang penampungan, ada 35 ekor ternak yang terjual berupa jantan bakalan dan beberapa pedet betina. "Penjualan ternak tersebut bikan dikarenakan mereka panik, tetapi karena mereka perlu uang untuk bekal persiapan mengungsi," kata dia.

Nata menambahkan petugas melakukan pendampingan agar dalam penjualan ternak memperoleh harga yang wajar. Harga pedet betina sekitar Rp5 juta - Rp6 juta per ekor, pedet jantan Rp6 juta - Rp7 juta per ekor, betina dewasa Rp8 juta - Rp10 juta per ekor, sapi jantan dewasa berat 300 kg - 350 kg sekitar Rp40.000 - Rp41.000 per kg berat hidup, serta jantan dewasa berat lebih dari 400 kg sekitar Rp42.000 - Rp43.000 per kg berat hidup.

"Pascaerupsi Gunung Agung tidak banyak sapi yang dijual karena pengungsi yang kembali saat penurunan status Gunung Agung belum berani membeli sapi lagi selama status belum aman," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper