Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INSA Minta Relaksasi Konvensi BWM

INSA bakal meminta relaksasi penerapan konvensi ballast water management seiring dengan terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan IMO.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto/Bisnis.com
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia's National Shipowner Association (INSA) bakal meminta relaksasi penerapan konvensi ballast water management (BWM) seiring dengan terpilihnya Indonesia sebagai satu dari 40 Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO).

Ketua DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan ada sejumlah isu yang menjadi sorotan pelaku usaha di industri pelayaran antara lain aturan BWM yang bisa jadi bahan rundingan di IMO.

Sejak 2007, Indonesia telah meratifikasi konvensi IMO terkait sistem manajemen air ballas dan sedimen kapal tahun 2004.

"Sebaiknya, aturan ini hanya diperuntukan bagi kapal-kapal yang rutin dan memiliki rute pasti melayari angkutan ekspor impor," ujar Carmelita kepada Bisnis.com pada Minggu (3/12/2017).

Dia menambahkan INSA memahami bahwa penerapan BWM merupakan upaya menjaga kelestarian laut. Namun, Carmelita mengusulkan kapal-kapal yang hanya sesekali melakukan ke luar negeri mendapat pengeculian penerapan manajemen air ballast.

Menurut dia, pengecualian juga diperlukan bagi kapal-kapal yang berpangkalan di wilayah dekat Indonesia dan kerap kali berlayar ke luar negeri, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand.

Carmelita menyebutkan biota laut yang ada di perairan negara tetangga tidak jauh berbeda dengan biota laut di Indonesia.

Dia menambahkan Indonesia, Singapura, dan Malaysia telah menjalin kerja sama untuk menguji kandungan air dengan konsultan dari Singapura.

Hasilnya akan diajukan ke IMO sebagai pertimbangan untuk pengecualian penerapan BWM. "Kalau memang kandungan pada air laut antara Singapura, Indonesia, dan Malaysia sama, kita tidak perlu install ballast water management yang harganya cukup mahal," ujar Carmelita.

Untuk diketahui, pengendalian dan manajemen air ballast dan sedimen dari kapal merupakan upaya untuk mencegah penyebaran spesies asing yang merusak lingkungan.

Dalam operasionalnya, kapal menggunakan air laut sebagai pemberat (ballast) yang dipompakan ke dalam tangki khusus untuk menyeimbangkan kapal di laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper